KARAWANG-Sebanyak 15 warga dipatuk ular berbisa. Ular-ular itu keluar dari sarangnya yang juga ikut terendam banjir.
“Ada 15 warga yang dirawat di RSUD akibat dipatuk ular saat bajir datang. Satu di antaranya berasal dari Cilamaya Wetan ketika saya berada di sana,” ujar Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, seusasi memimpin rapat koordinasi penanggulangan banjir dI Kantor Badan Penanggulangan Benca Daerah (BPBD), Karawang, Kamis (2/1).
Menurutnya, ancaman ular berbisa ketika benjir melanda menjadi kejadian baru di Karawang. Apalagi, korban akibat patukan ular sudah mencapai belasan orang.
Atas dasar itu, Cellica mengimbau warganya agar berhati-hati ketika mengarungi genangan banjir. “Jangan berjalan telanjang kaki di genangan banjir, harus pakai sepatu boot,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, masyarakat yang hendak membersihan rumah dari sisa-sisa banjir juga harus selalu waspada. Sebab, bukan hal yang mustahil ada ular bersembunyi di dalam rumah.
“Selain menyiagakan tim medis di lokasi banjir, kemungkinan kami juga akan menyiagakan pawang ular,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Cellica menjelaskan, saat ini banjir di Kabupaten Karawang sudah mulai surut. Namun demikian, pihaknya tetap selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir susulan.
Apalagi, pihak BMKG memprediksi curah hujan dengan instensitas tinggi akan berlangsung hingga Februari nanti. “Semua lini kami siagakan, seperti perahu karet, obat-obatan, juga logistik lainnya,” kata dia.
Dia menjelaskan, unsur Forum Kumunikasi Pemipinan Daerah (Forkompimda) Karawang, terjun langsung ke lapangan ketika banjir melanda daerah lumbung padi tersebut. Mereka melakukan langkah-langkah strategis dalam menanggulangi korban banjir.
Di tempat yang sama, Kepala BPBD Karawang Wahyu menjelaskan, banjir yang terjadi di hari pertama tahun 2020 di Kabupaten Karawang telah menerjang 6 kecamatan. Sementarah jumlah desa yang diterjang air bah tercatat ada 11 desa.
“Kecamatan yang dilanda banjir adalah Telukjambe Barat, Cilamaya Wetan, Banyusari, Jatisari, Cikampek, dab Purwasari. Desanya adalah Karangligar, Mekarmulya, Mulyajaya, Wanakerta, Jayamukti, Gempol Kolot, Pemekaran, Tegalwaru, Sukamekar, Dawuan Tengah, dan Purwasari,” kata Wahyu.
Disebutkan juga, akibat bencana banjir itu ada 2.807 KK yang terdampak dengan jumlah jiwa 7.986 orang. Sedangkan sawah yang terendam banjir mencapai 100 hektare.(aef/ded)