SUBANG-Akibat pintu air tak berfungsi, banjir cileuncang kembali landa Kampung Dukun Desa Mulyasari. Jalanan gang serta 5 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian mata kaki hingga betis orang dewasa.
Kepala Desa Mulyasari Hasanudin Masawi menyebut, salah satu permasalahan yang dihadapi adalah pintu air pertemuan Sungai Cigadung dan Kalensema yang sudah tak berfungsi dan telah lama terbengkalai.
“Tolonglah pada pihak BBWS atau PJT atau instansi terkait untuk segera memfungsikan pintu air tersebut. Kalau tidak difungsikeun ya sudah mending dibongkar saja, biar kalau air mengalir itu joossss.. tidak terhambat,” ucapnya.
Menurutnya, kewenangan pintu air tersebut ada di BBWS/PJT II. Namun hingga kini belun ada perhatian dari instansi tersebut untuk memperbaiki. Bahkan, pihaknya juga telah beberapa kali bolak-balik serta diminta Bupati Subang untuk mengajukan surat pada instansi terkait. Namun hingga saat ini belum ada respon sama sekali.
“Sudah kesana kemari, tapi tetap saja tidak ada kejelasan. Kalau pintu ini diperbaiki, saat hujam begini kan, bisa kita buka biar air lancar. Kalau sekarang, sudah jebol, keropos juga susah diangkat, akhirnya air juga meluap ke pemukiman warga,” jelasnya.
Kades berharap, agar instansi yang berwenang segera menyelesaikan persoalan ini. Sebab, ketika musim hujan tiba, wilayahnya sering kali terdampak.
Sementara itu, salah satu warga Nimah menyebut, jika musim hujan tiba, selalu terjadi banjir dan bahkan hingga masuk ke rumahnya. Ia menyebut kondisi itu telah berlangsung lama. “Sudah lama, kalau hujan besar, lama. Air masuk,” katanya.
Pada awal desember lalu, Pemda Kabupaten Subang bersama Pemerintah Kecamatan Pamanukan serta desa-desa secara swadaya, telah melakukan upaya antisipasi banjir dengan melakukan normalisasi yang hingga kinipun masih terus berjalan. Namun, salah satu permasalahan yang dihadapi yakni pintu-pintu air yang rusak dan belum diperbaiki.(ygi/vry)