PURWAKARTA-Meningkatnya jumlah pemakai dan pengedar Narkoba dari tahun ke tahun di Purwakarta, menimbulkan kekhawatiran rusaknya masa depan generasi muda di Purwakarta. Ketua DPK Gerakan Nasional Anti Narkoba, Tawuran dan Anarkis (Gepenta) Kabupaten Purwakarta, Iman Kartiman mengatakan, melonjaknya pengedar dan pemakai narkoba khususnya di kalangan muda di Purwakarta bukan lagi hal sepele yang hanya di pandang sebelah mata.
“Menurut saya, badan narkotik Kabupaten Purwakarta tidak serius untuk memberantas narkoba, tawuran dan anarkis. Buktinya sejak dilantik, tidak ada program apapun dari BNK Kabupaten Purwakarta. Baik itu pencegahan maupun pemberantasan,” ujarnya.
Diterangkannya dengan nada keras, Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Gepenta Purwakarta sangat menyayangkan sikap BKN Purwakarta yang seakan akan tidak peduli.
“Penanganan terhadap narkoba ini bukan hanya tugas polisi saja donk, kita semua tau jika tanggung jawab itu juga tanggung jawab steak holder diantaranya BNK atau Pemkab Purwakarta. Kemudian peran serta masyarakat Purwakarta kalau istilah di program Gepenta Purwakarta disebut Permasta atau perlawanan rakyat semesta, maka masyarakat harus juga dilibatkan,” cetusnya.
Kemudian masyarakat oleh pemerintah nantinya baik dibentuk Gepenta sekolah, dengan membangun sosialisasi dan melibatkan langsung ASN, hingga ke ASN kecamatan, desa, RW, RT. Yang tujuannya untuk mempersempit ruang gerak bandar maupun pemakai narkoba, tawuran serta anarkisme.
Terpisah, Ketua Komisi 4 DPRD Purwakarta Jimy dari Fraksi Gerindra menyayangkan dengan keterangan peningkatan pengedar dan pemakai Narkoba di Purwakarta.Dirinya berharap, peredaran dan pemakai Narkoba di Purwakarta bisa berkurang. Dengan berbagai cara dan upaya untuk merealisasikan itu semua.
“Ayo sama sama berantas narkoba, semua pihak jelas ikut kerjasama dalam hal ini. Untuk BNK sendiri kami kira sudah ada anggaran untuk pergerakan itu, kalau dibiarkan Purwakarta bisa Darurat Narkoba,” kata Jimy.(mas/vry)