Blasting Proyek KCIC Retakan 40 Rumah Warga

0 Komentar

Pembangunan Terowongan KCIC jadi Penyebab
CIKALONGWETAN-Puluhan rumah di sekitar proyek jalur Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) di Kampung Dangdeur RT 3 RW 8 Desa Rende Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami retak.
Warga menduga, aktivitas peledakan (blasting) pembangunan terowongan sekitar area proyek nasional bernilai puluhan triliun itu menjadi biang penyebabnya. “Sejak ada proyek kereta cepat, rumah kami jadi retak-retak, hampir semua di RT sini, ada sekitar 40 rumah,” kata salah satu warga, Sopian di rumahnya, Selasa (7/1).
Dia menuturkan, beberapa bagian dinding rumahnya retak seperti di ruang tamu, kamar mandi dan dapur. Dia beserta warga lainnya khawatir jika tak segera diperbaiki rumah mereka akan roboh. “Biasanya, sebelum atau sesudah peledakan sering ada petugas yang mengecek ke setiap rumah. Namun kami tetap khawatir karena efeknya akan terjadi 2-3 bulan setelah peledakan,” ujarnya.
Meski terancam roboh, namun dia mengaku tidak akan segera memperbaiki bagian rumahnya yang retak. Sopian serta warga lainnya akan menunggu itikad baik dari pelaksana proyek. “Beberapa bagian yang retak sudah diukur lebarnya oleh petugas. Ada yang sampai 4 centimeter seperti di kamar mandi dan ruang tamu. Rumah sebelah yang diisi mertua saya juga mengalami hal yang sama, tapi tak separah di rumah saya,” bebernya.
Warga makin dibuat resah setelah terowongan proyek jalur kereta cepat sedalam 15 meter dengan diameter 15 meter yang tak jauh dari permukiman amblas pada Rabu (1/1) lalu.
Menurut Sopian, amblasnya terowongan lantaran tidak kuat menahan debit air saat hujan deras turun beberapa hari lalu. Lubang menganga bekas amblas sudah ditutup terpal empat hari lalu, serta diberi garis pembatas agar tak ada warga yang mendekati lokasi. “Rencananya akan dibangun terowongan kereta cepat sepanjang 1 kilometer, tapi keburu amblas pas tahun baru kemarin,” tambah Sopian.
Nandang mengaku khawatir jika muncul kembali lubang susulan. Sebab, terowongan 7 kereta cepat itu melintas di bawah tanah rumahnya. “Kalau rasa khawatir ada, tapi katanya kalau ada apa-apa bakal diganti,” ujarnya.
Pantauan Pasundan Ekspres pada Selasa (7/1/2020), lubang tersebut telah ditutupi oleh terpal berwarna biru. Informasi dari warga, pihak KCIC menambal lubang tersebut dengan pasir bercampur semen.(eko/sep)

0 Komentar