Muhammad Azwar, Direktur Water Resources Nature and Process Technology (WRNPT) Danone-Aqua menjelaskan, penilaian Proper diukur dari penerapan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam proses produksi dan jasa, penerapan sistem manajemen lingkungan, 3R (Reduce, Reuse, Recycle), efisiensi energi, konservasi sumber daya dan pelaksanaan bisnis yang beretika serta bertanggung jawab terhadap masyarakat melalui program pengembangan masyarakat. “Hal tersebut selaras dengan Visi Danone yaitu One Planet One Health, dimana kami percaya bahwa kesehatan planet kita memiliki keterkaitan erat dengan kesehatan masyarakat,” jelas Azwar.
Sebagai contoh, Pabrik Aqua Klaten mengembangkan Pusur Institute sebagai kelembagaan pengelola lingkungan yang terintegrasi untuk Sub Daerah Aliran Sungai Pusur. Lembaga ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk menjaga Sungai Pusur Lestari. Program yang dikembangkan mulai dari konservasi di hulu, pengelolaan sampah di hilir, pengembangan wisata River Tubing Pusur Adventure, hingga pertanian ramah lingkungan. “Integrasi dan sinergi yang terbentuk di Pusur Institute menjadi salah satu perwujudan partisipasi dan kontribusi keberlanjutan perusahaan sebagai bagian dari warga perusahaan di Klaten”, tambah Azwar.
Melalui berbagai inisiatif yang telah di lakukan Danone-Aqua selama ini di berbagai daerah operasionalnya, tercatat saat ini Danone-Aqua telah berhasil melakukan berbagai upaya konservasi dengan menanam lebih dari 2,5 juta pohon, membangun lebih dari 1.300 sumur resapan, membangun lebih dari 57.000 biopori, serta membangun fasilitas panen hujan.
Selain itu, Danone-Aqua juga mengembangkan program pengurangan jejak karbon dengan mendorong penggunaan energi terbarukan dan berhasil mengurangi jejak karbon sebesar 2.399 ton CO2 dan melakukan efisiensi energi sebesar 22.920 Giga Joule (GJ). Dalam mengembangkan ekonomi sirkular (Circular Economy), Danone-AQUA berhasil mengumpulkan 12.000 ton kemasan plastik botol bekas setiap tahunnya untuk diproduksi kembali menjadi botol minum kemasan plastik dan menjadi perusahaan yang 70% dari bisnisnya telah sepenuhnya sirkular.
Sementara itu, Kepala Pabrik Aqua Subang Dwi Nofriyadi menambahkan, dalam kegiatan operasionalnya, AQUA memiliki komitmen ganda untuk menjaga keseimbangan antara keberlangsungan bisnis dari sisi finansial dan keberhasilan sosial lingkungannya. Komitmen tersebut diwujudkan melalui AQUA Lestari sebagai acuan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang berkelanjutan. PT. Tirta Investama (Aqua) Pabrik Subang, sudah memilki area Taman Kehati. “Sampai saat ini kami masih terus berusaha menata dan mengembangkannya. Tujuan pembangunan Taman Kehati sebagai sarana pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang konservasi keanekaragaman hayati,” kata Dwi Nofiyadi yang didampingi SR-CSR Manager Zaenal Abidin.(rls/adv/vry)