SUBANG-Pemerintah Kelurahan Parung akhirnya buka suara. Hal itu terkait peristiwa duel petani yang mengakibatkan satu diantara dua petani mengalami banyak luka bacokan, sehingga harus dirawat intensif di RSUD Ciereng Subang.
Sekertaris Lurah, Arie Rachman merasa prihatin terhadap peristiwa yang terjadi pada warganya tersebut. Untuk itu, dalam waktu dekat ini mereka akan segera melaksanakan musyawarah, guna mencegah terjadi kembali hal serupa. “Tentu saja prihatin, secepatnya kami akan koordinasi bersama seluruh Ketua RW, musyawarah, mencegah terjadi lagi hal serupa,” jelasnya.
Arie pun tidak mau menduga-duga motif lain pelaku hingga tega membacok korban. Pasalnya, itu sudah merupakan bagian penyidik dari pihak kepolisian.
Disinggung keberadaan ulu-ulu, Arie mengaku tidak semua blok sawah di Kelurahan Parung memilikinya. “Sebagian ada, sebagian lagi tidak ada memang. Justru itu kita akan musyawarah bersama UPTD terkait, salah satu agenda pembicaraannya ya itu, keberadaan ulu-ulu,” tambahnya.
Selain itu, kata dia, jadwal tanam juga tak luput dari perhatiannya. Jika melihat aktivitas para petani di wilayahnya nyaris semua mempunyai jadwal yang sama, karena sudah di musyawarahkan dengan kelompok tani sebelumnya.
Sedangkan saat Pasundan Ekspres mencoba mendatangi rumah korban, anggota keluarga korban tidak satu pun yang berhasil ditemui.
Bahkan, pengakuan tetangga korban Casmi (67), keluarga sedang mendampingi korban yang saat ini sedang dirawat intensif di RSUD Ciereng Subang. Ditanya terkait hubungan korban dan pelaku Casmi menjelaskan bahwa keduanya pribadi yang baik, tidak pernah ada persoalan apapun sebelumnya. “Justru itu, Emak ngerasa tidak nyangka itu lantaran keduanya juga baik-baik saja, pada para tetangga tidak pernah ada masalah, sehari-hari mereka selalu di sana (sawah) kegaiatannya,” jelas Casmi.
Casmi Korban menambahkan pembacokan (Warim) selain juga menggarap sawah miliknya sendiri, diketahui juga sedang menggarap sawah milik Wakil Bupati Subang, Agus Masykur. Casmi yang merupakan petani juga mengaku dalam dunia kepetanian, dan persawahan di sana baru kali ini terjadi peristiwa pembacokan lantaran berebut air. “Ya kurang istigfar aja a itu mah, ka usap setan (kesetanan),” pungkasnya.