Anak kedua Neng Oyah itu pun menyebutkan jika majikan ibunya itu akan memulangkan ibunya ke Indonesia dalam waktu sepekan lagi. Namun, tiga orang temannya melarikan diri dan Neng Oyah difitnah menjadi pemicunya. “Jadi mamah itu sekarang diawasi polisi di sana. Kalau teleponan (komunikasi) sering dan lancar-lancar saja komunikasi mah,” ujarnya.
Selain itu, Isna menyebut bahwa ibundanya sering mengirimkan uang kepada keluarganya yang ada di Purwakarta dengan nominal yang berbeda-beda.
“Ya kirim uang kalau kami sedang butuh saja. Ada Rp2 juta, Rp3 juta, atau Rp5 juta. Uang itu biasanya digunakan untuk uang kuliah saya. Jadi sebutuhnya berapa baru mengirim,” ujar Isna yang juga tercatat sebagai mahasiswi LP3I jurusan IT semester 3 ini.(add/vry)