Sementara itu, terkait sosialisasi KITE bagi pelaku IKM keramik Plered, Kepala Sentra Kramik Plered Mumun Maemunah SE mengatakan pihaknya menyambut baik terobosan baru itu.
“Persoalanya memang manfaatnya tak instan langsung dirasakan pelaku IKM kramik, terutama yang tetap melakukan usahanya secara tradisional. Namun kedepan dengan berkaca pada terus meningkatnya pesanan pasar kramik dunia yang terus meningkat bukan tidak mungkin terobosan ini akan dipahami secara cepat oleh para pelaku IKM di Plered,” katanya.
Diungkapkanya, bahwa selama ini mesin produksi yang digunakan untuk pembuatan kramik Plered masih bersipat manual belum menggunakan mesin, tapi untuk bahan baku seperti cat bisa saja nanti dibeli dari China sehingga itu mbutuhkan dokumen import dari Bea Cukai.
“Jadi untuk saat ini kita siapkan dulu secara bertahap, dukungan SDM pelaku IKMnya nanti lambat laun sesuai perkembangan ekspor. Hal itu akan sangat dibutuhkan,”Katanya.(dyt/ded)