KARAWANG-Para nelayan dan petani Karawang yang tergabung dalam KTNA, HKTI, dan Himpunan Penyuluh Pertanian menyuarakan keluahan mereka kepada Komisi II DPRD Karawang.
Pada forum rapat dengar pendapat (RDP) yang juga dihadiri Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan Bappeda itu para petani meminta Pemkab Karawang bisa lebih sinergi dengan para petani, salah satu yang diminta adalah diperingatinya kembali Hari Krida Pertanian sebagai upaya untuk petani memasarkan produk hasil pertaniannya,
Selain itu mereka menanyakan terkait pelaksanaan perda LP2B dan meminta realisasi pelaksanaan RPJMD di bidang pertanian untuk segera diselesaikan.
Anggota DPRD Karawang yang juga Ketua KKTI Karawang, Indriyani memberikan masukan kepada dinas terkait tentang permasalahan petani dan pertanian yang ada di Karawang.
Indri beranggapan kini petani tak perlu dirayu adanya alih fungsi lahan yang ugal-ugalan, lantaran sudah adanya Perda LP2B. Sebaliknya, bagian hukum Setda Karawang jangan lepas tanggung jawab, untuk segera membuatkan aturan teknis atau peraturan bupati soal Perda LP2B ini.
“Karena kita sudah punya perda terkait lahan pertanian berlanjutan (LP2B), petani diminta tidak risau terkait alih fungsi, Dinas Pertanian segera berkoordinasi dengan bagian hukum pemkab agar perbup terkait LP2B tersebut bisa segera dikeluarkan,” kata Indri.
Indri menyebut, masalah prioritas yang dihadapi petani adalah masalah permodalan. Ia meminta Pemkab Karawang lebih serius untuk melakukan pendampingan terkait masalah permodalan,
“Jangan sampai tengkulak dan rentenir menjadi sahabat petani, sehingga hasil panen menjadi sanderaan para tengkulak dan rentenir,” kata dia.
Apalagi, kata Indri, sesuai amanat RPJMD Kabupaten Karawang terutama point kedua misi RPJMD Kabupaten Karawang yang menyebutkan akan mewujudkan perekonomian masyarakat yang berdaya saing, berkualitas dan rasional yang digerakan oleh sektor pertanian dan industri.
“Penyelesaian target RPJMD menjadi hal yang sangat prioritas karena sektor pertanian menjadi hal pokok dalam menggerakan perekonomian masyarakat,” timpalnya.(aef/ded)