BLANAKAN– Anggota DPRD Fraksi PDIP H. Adik LF Solihin mendorong Pemda untuk segera lakukan upaya penanganan banjir di wilayah Pantura Subang tak terkecuali didaerah Blanakan dan Ciasem. Sebab, benjir yang terjadi tempo hari di Blanakan terbilang banjir dengan eskalasi yang cukup tinggi.
“Tolak ukurnya apa, selama 42 tahun saya hidup di Blanakan baru kemarin rumah kebanjiran, selutut. Apalagi didaerah yang parah seperti di Desa Blanakan,” kata H. Adik kemarin (17/1) saat diwawancara Pasundan Ekspres.
H. Adik wakil rakyat asal Dapil IV (Blanakan, Ciasem dan Patokbeusi) menyebut, curah hujan kala itu baik di hulu maupun hilir memang terbilang tinggi. Selain itu, beberapa tanggul seperti di Desa Cilamaya Hilir dan Cilamaya Girang juga mengalami jebol.
“Selain curah hujan yang memang sangat tinggi, bendungan barugbug yang di Jatisari saat itu dibuka, jadi volumenya cukup tinggi juga. Bendungan itu kan mengalir ke tiga lokasi, ke Karawang, Citarum sama Cilamaya,” jelas H. Adik.
Untuk itu, ditengah musim hujan ini, H. Adik berharap Pemda bisa melakukan upaya-upaya penanganan darurat seperti perbaikan tanggul dan upaya-upaya normalisasi sungai.
“Seperti Kali Ciasem juga sebetulnya ada pendangkalan di Muara Ciasem, belum lagi sedimentasinya juga yang cukup tinggi. Pemda juga sebetulnya punya program normalisasi setiap tahunnya, tapi karena waktu sehingga hasilnya kurang maksimal,” jelas H. Adik.
Untuk itu, ditengah musim hujan ini, Ia meminta Pemda untuk memetakan titik-titik yang menjadi lokasi rawan banjir. Sebab, curah hujan tinggi bisa saja datang sewaktu-waktu. Sehingga upaya-upaya penanggulangan kebencanaan dan evakuasi bisa lebih efektif.
“Seperti di Muara Ciasem itu memang kondisinya dangkal dan memang rawan, tapi titik-titik lain seperti kemarin di Blanakan juga ternyata cukup tinggi, Pemda ataupun BPBD harus memetakan itu, datanya diinventarisir, untuk meminimalisir dampak dari banjir ini,” ucapnya. (ygi/dan)