SUBANG-Terjadinya kecelakaan maut di Ciater, menjadikan RSUD Ciereng sibuk bukan kepalang. Beberapa dokter dan pegawai juga perawat yang seharusnya libur, didatangkan untuk merawat dan melakukan pemeriksaan beberapa korban luka berat dan ringan. Bahkan fasilitas seperti tempat tidur darurat pasien juga didatangkan.
Saat dikonfirmasi, Plt Direktur RSUD Ciereng Kelas B Subang, dr Agus Sopyan menyebutkan bahwa peristiwa tersebut merupakan kejadian luar biasa dan sepanjang terjadinya kecelakaan yang ditangani oleh RSUD Ciereng. Namun kali ini adalah korban terbanyak, dengan jumlah korban lebih dari 50 orang, terakhir saat peristiwa kecelakaan di tanjakan emen yang hanya 22 orang.
“Kapasitas IGD hanya 30 orang yang sebelumnya sudah terisi penuh oleh pasien. Meski demikian, kami tetap mengupayakan untuk bisa menampung seluruh korban kecelakaan, beberapa velbed kami pinjam dari Dinsos,” jelasnya pada Minggu (19/1) dini hari saat ditemui Pasundan Ekspres di IGD RSUD Ciereng.
Meski dalam keadaan darurat semacam itu, dia memastikan bahwa pelayanan RSUD sangat siap dan maksimal, bahkan RSUD juga siap menerima beberapa korban yang harus dirujuk.
Kepala Dinas Kesehatan Subang, dr Nunung mengatakan ruang IGD RSUD Kelas B Ciereng Subang sudah cukup ideal, kendati sering mengalami kelebihan daya tampung.
Menurutnya, pasien yang seharusnya sudah memasuki ruangan kerap kali tertahan sebab harus menunggu ruangan rawat inap yang jumlahnya masih terbatas. “Untuk sebuah Rumah Sakit Umum sebenarnya ruang IGD ini sudah ideal, hanya saja ruang rawat inap yang harus ada penambahan, sebab pasien yang seharusnya sudah menempati ruang rawat inap, kerap tertahan untuk menunggu ruang, sehingga terpaksa dirawat di IGD,” jelasnya.
Dia menambahkan peningkatan fasilitas kesehatan di sepanjang jalur rawan kecelakaan di Subang juga masih belum terencanakan. Sebab selama ini peningkatan fasilitas selain puskesmas hanya pada momentum tertentu saja, seperti musim mudik hari raya, atau liburan saja.(idr/sep)