SUBANG-Jagat media sosial dihebohkan dengan adanya dugaan pelecehan atau kekerasan seksual pada anak di Pamanukan. Unggahan netizen di facebook menuliskan “Hati-hati yang punya anak kecil laki-laki kalo maen harus dipantau. Ini anak lagi maen tiba-tiba ada 5 orang mendekat terus di bawa ke rumah kosong disunat pakai pisau, pelaku memakai topeng, kejadian di Kaum Tua,” ucap akun FB bernama Putri Andini pada Senin (20/1).
Pasundan Ekspres memverifikasi informasi tersebut dengan menghubungi Camat Pamanukan Dra Hj Ela Nurlela, karena diduga kejadian terjadi di wilayah Kecamatan Pamanukan.
Camat mengatakan, setelah mendapati informasi, ia bersama jajaran Muspika menengok anak tersebut yang diketahui berada di Puskesmas. Saat ditanya, ia bercerita, anak tersebut dipanggil dan dibawa sama orang dewasa ke sebuah rumah kosong. “Didalam rumah itu ada lagi anak-anak, seumuran dia, katanya empat orang,” ucapnya.
Dari keterangan dokter Puskesmas saat ia meninjau, ada indikasi pelecehan seksual. “Ketika datang ke rumah tuh posisinya seperti sudah disunat, seperti melipat, karena si anak ini memang belum disunat. Dia itu mengeluh sakit, kencing tuh susah,” katanya.
Dari observasi yang dilakukan di Puskesmas, ada indikasi mengarah pada pelecehan seksual. Namun Camat Ela membantah, informasi yang beredar di media sosial mengenai informasi anak tersebut di sunat memakai benda tajam atau sejenisnya.
“Enggak, enggak ada itu. Tidak disunat tidak apa. Cuma karena yang 4 anak itu sudah disunat, nah dia itu belum. Kayanya kelaminnya itu dimainkan, terus melipat seperti sudah disunat,” jelasnya.
Camat Ela juga menyebut, pihak Kepolisian masih melakukan penyelidikan mengenai informasi dan kasus tersebut.
Sementara itu, dr Bahtiar menyebut pihak Puskesmas belum dapat memastikan indikasi kekerasan seksual. Hanya memang ia mengakui, berdasarkan kronologi yang disampaikan oleh orang tua serta putranya, dugaan pelecehan seksual yang mengarah kekerasan seksual bisa terjadi.
“Tapi ini baru dugaan, pihak polisi juga belum dapat memastikan, masih menyelidiki,” kata Kepala Puskesmas Pamanukan dr Bahtiaa.
Ia menyebut, sekira Pukul 11.00 WIB, ada informasi dari dokter jaga di IGD mengenai pasien tersebut. Karena ada dugaan, maka dari Puskesmas melakukan observasi, pengobatan dan mencatat seluruh hasil pemeriksaan. dr Bahtiar juga membenarkan, ada bekas kontak fisik pada alat kelamin anak tersebut.