Dari beberapa kejadian pembegalan yang menimpa para driver taksi online, Meggy mengungkapkan, memang modusnya selalu demikian. Diselesaikan dulu orderannya, kemudian penumpang beralasan tidak bawa uang, minta diantar ke kerabatnya atau siapapun, dengan iming-iming biaya ongkos ditambah.
“Maka saya mau sampaikan pada mitra kami, jangan pernah melakukan aktivitas lain, atau dikenal dengan istilah narik offline. Apalagi di jam rawan. Jika dalam aktivitas online, setidaknya tersedia mode darurat. Jadi nanti driver tinggal menekan tombol itu jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, itu akan langsung terhubung dengan satgas kami, yang siap 24 jam, sebagai security sistem dari Grab,” pungkasnya.(idr/vry)