Pengelolaan Tingkat RW jadi Solusi
LEMBANG-Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Apung Hadiat Purwoko menyatakan penanganan sampah di Lembang sebagai kota wisata dibutuhkan kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah rumah tangga di pinggir jalan raya utama.
“Kalau untuk membangun tempat pembuangan sampah sementara di pinggir jalan, belum tentu memperindah, tapi saya menghimbau untuk toko yang dipinggir jalan untuk menyediakan tong sampah bagi pejalan kaki,” kata Apung (22/1).
Apung mengatakan, solusi untuk meminimlisir warga membuang sampah di pinggir jalan adalah adanya kerjasama RW dengan UPT kebersihan untuk menjadwalkan pengangkutan sampah yang ada di wilayahnya. “Solusinya adalah, tiap RW mengelola sampah warganya bekerja sama dengan UPT kebersihan, minta dijawalkan pengangkutan, misalnya sampah akan diangkut hari selasa, nah warga pada hari itu sampahnya di keluarkan nanti ada petugas untuk ngambil sampah dan di angkut untuk di buang ke TPA Sarimukti,” paparnya.
Sementara itu, upaya pemerintahan kecamatan Lembang, untuk mewujudkan Lembang Bersih, terus melakukan himbauan terhadap masyarakat. “Upaya upaya menjaga kebersihan di Lembang terus dilakukan, mulai dari piket di lapangan hingga himbauan terhadap masyarakat terus dilakukan,” kata Sekertaris Kecamatan Lembang Ateng Surochman.
Menurutnya, pihaknya akan mengoptimalkan alat pembakaran sampah yang ada di desa Kayuambon dan desa Gudangkahuripan. “Sebenarnya kita punya dua alat inseminator, akan kami optimalkan kembali, minimal dapat menekan sampah liar,” ucapnya.
Sebagai kota wisata, menurutnya masih minim fasilitas tempat pembuangan sampah, oleh karena itu, Ateng mengajak seluruh stake holder untuk bersama-sama memecahkan persoalan klasik di Lembang. “Saya berharap Para pengusaha yang ada di Lembang dapat berpartisipasi untuk mewujudkan Lembang yang bersih, karena bagaimanpun kenyamanan Lembang akan berimbas pada para pelaku usaha khusunya usaha yang berhubungan dengan bidang pariwisata,” bebernya.(eko/sep)