SUBANG-Dinas Kesehatan Kabupaten Subang memastikan tidak ada virus corona yang beredar di wilayah Subang. Disnakertrans juga memastikan jika ada warga Subang yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di China pastinya berangkat secara ilegal.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Subang dr. Maxi mengatakan, mengenai virus corona yang menggemparkan dunia dan banyak korban berjatuhan di berbagai negara, belum bisa dipastikan. Meski demikian, dr Maxi memastikan untuk di Kabupaten Subang tidak ada suspect corona. “Di Subang tidak ada. Aman!” tegasnya.
Gejala klinis corona, dr Maxi menjelaskan, demam, lemah letih, lesu, sesak nafas. Virus corona gejalanya mirip dengan virus SARS dan terdapat dari hewan. “Virus corona terdapat di kelelawar, mirip dengan SARS,” terangnya.
Virus corona tidak ada di Subang, dr Maxi menegaskan, mengingat warga Indonesia yang ada di China pastinya ketika memasuki bandara dan diperiksa oleh thermal indentification. Orang yang mengidap virus corona panas tubuhnya akan terdeteksi. “Kita percayakan kepada pihak bandara saja, karena mereka memiliki alat yang canggih untuk mendeteksi virus corona,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Bina Penta TKI Disnakertrans Subang Ivan Rahmat Maulana mengatakan, warga Subang yang menjadi TKI ke China itu tidak ada datanya di Disnakertrans Subang. Pasalnya, untuk negara China tidak ada job order dengan perusahaan jasa, sehingga jika ada warga Subang yang ke sana. “Negara Cna moratorium, sehingga jika ada warga Subang yang ke sana menjadi TKI itu dipastikan ilegal,” ungkapnya.
Sama halnya Dinkes Subang, Ivan juga mempercayakan kepada pihak bandara untuk mengidentifikasi jika ada yang terkena virus corona. Meski demikian, Ivan menduga banyak warga Subang yang menjadi TKI ilegal di Negara China. “Kalau diprediksi banyak, karena kalau TKI ilegal, kita kan ga ada datanya. Soalnya warga Subang yang menjadi TKI ilegal melebihi TKI legal,” tandasnya.(ygo/vry)