PAMANUKAN-Rencana pembuatan RSUD di Pantura juga disambut positif oleh banyak kalangan di Pantura. Salah satunya datang dari Kepala UPTD Puskesmas Pamanukan dr Bachtiar Rivai usai diwawancara Pasundan Ekspres Kamis (23/1).
Menurut dr Bachtiar, kehadiran RSUD akan sangat memberikan manfaat bagi masyarakat termasuk juga kelembagaan Puskesmas. Jika melihat kondisi yang ada, dalam seminggu terakhir, Puskesmas Pamanukan juga cukup keteteran dalam menangani pasien.
”Dalam seminggu ini saja, kalau disebut keteteran ya keteteran. Jadi bed untuk rawat inap kapasitasnya cuma 20, tapi sudah beberapa hari ini kapasitasnya bisa full, bahkan bisa meminjam ruangan di poned, jika ruang itu sedang kosong,” ucap dr Bachtiar.
Selama ini, ia juga mengakui, kehadiran dua rumah sakit swasta di Pamanukan cukup membantu penanganan kesehatan pasien di Pamanukan. “Namun juga terkadang, ketika di dua rumah sakit itu sedang full, karena di kita juga menerima rawat inap, jadi larinya ke Puskesmas,” jelasnya.
Ia juga, menyambut baik rencana pembangunan RSUD terlepas dimanapun lokasinya. Ia menyerahkan sepenuhnya, pembangunan RSUD pada pemangku kebijakan.
“Kalau memang ke depan Pak Bupati akan membuat rumah sakit di Pantura ya kami tentu sangat setuju sekali, masyarakat akan sangat terbantu,” bebernya.
Saat ini, dalam sehari, Puskesmas Pamanukan juga melayani hingga 150 pasien yang berobat jalan setiap harinya. Jumlah tersebut dimungkinkan bertambah mengingat, saat ini kondisi cuaca yang tak menentu. “Kalau pasien yang berobat rata-rata perharinya 150an pasien berobat jalan,” ucap dr Bachtiar.
Dalam hal tertentu, bilamana penanganan kesehatan tidak bisa dilakukan di Puskesmas, dr Bachtiar menyebut, RSUD Ciereng menjadi opsi utama. Namun ia juga tak menampik bahwa, masyarakat ada yang meminta rujukan untuk berobat di Rumah Sakit luar daerah Subang yang terdekat seperti Indramayu yakni RS Bhayangkara/RSUD MA Sentot. Lalu seperti di Purwakarta Rumah Sakit Siloam.
“Kalau ke Ciereng mungkin memang jauh, ada juga yang meminta ke Indramayu. Ada RS Bhayangkara atau RSUD Sentot yang notabene cukup dekat. Tapi kalau misalnya ke Siloam kadang itu juga permintaan pasien, karena mungkin pernah menjalani pengobatan di sana, mau kontrol lagi minta rujukan ke sini, karen Faskes I nya di sini misalnya. Kalau dari kitanya yang menganjurkan rujukan itu jarang,” imbuhnya.