PURWAKARTA-Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Purwakarta memastikan hewan ternak di wilayahnya bebas penyakit antraks. Kepastian ini didapat berdasarkan hasil sampel darah hewan ternak di laboratorium di Kabupaten Subang.
“Uji laboratorium di Subang sudah keluar. Hasilnya negatif. Artinya hewan ternak di Purwakarta bebas antraks dan itu sesuai dengan yang kami harapkan,” ujar Kepala Disnakan Kabupaten Purwakarta, Budi Supriyadi, Senin (27/1).
Kendati demikian, pihaknya tak mengurangi kewaspadaan. Untuk itu, kata dia, pemeriksaan melalui pengambilan sampel darah dan vaksinasi terhadap hewan tetap dilakukan secara berkala.
“Pemeriksaan terhadap hewan menjadi prioritas. Akan kami secara lakukan rutin, minimal dua atau satu bulan sekali,” ujarnya.
Diketahui, hewan terpapar antraks dapat ditandai dengan gejala-gejala yang muncul, semisal demam mencapai 42 derajat celsius, gigi gemerutuk, hewan terlihat gelisah, terdapat luka pada lidah, sesak napas dan terjadi pembengkakan pada leher, dan dan perut.
“Jika ditemukan tanda-tanda seperti itu terhadap hewan, maka segera laporkan kepada kami,” ucap Budi.
Sebelumnya, Disnakan terjun untuk mengambil sampel darah dari hewan ternak di RPH dan pasar hewan yang ada di Purwakarta. Dinas juga melakukan pencegahan dengan pemberian vaksin kepada hewan untuk mencegah terjangkit antraks.
Hal ini mengingat Purwakarta sebagai wilayah lintas hewan ternak dari berbagai daerah kemudian juga menjadi wilayah endemik virus tersebut.
Wabah antraks kembali menyebar setelah terjadi kasus kematian sapi di Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta beberapa hari terakhir.(add/dan)