Kejar Atas

0 Komentar

Waktunya sudah begitu mepet.
“Kalau begitu bolehkah saya jemput pakai sepeda motor?“ katanya. “Dengan sepeda motor 10 menit lagi saya bisa sampai di hotel,” tambahnya.
“Mau. Tidak apa-apa,” jawab saya.
Saya pun siap-siap di lobi. Rasanya hanya saya tamu hotel bintang 5 ini yang dijemput dengan sepeda motor.
Saya bersyukur ia punya pikiran menjemput saya dengan sepeda motor. Bisa parkir di dekat lokasi kampanye.
Kalau naik mobil bisa-bisa waktu habis untuk cari tempat parkir.
Di Taiwan pengguna sepeda motor banyak sekali. Jumlah sepeda motor di Taiwan 13 juta. Untuk penduduk 23 juta.
Baru sekarang itu saya perhatikan: sepeda motor diistimewakan di Taipei.
Di setiap simpang empat ada kotak garis putih di atas aspal. Kalau lampu lagi merah mobil tidak boleh berhenti di kotak itu.
Itulah kotak untuk sepeda motor. Saat lampu lalu-lintas lagi merah semua sepeda motor berhenti di kotak itu. Di depan mobil.
Kotak itu cukup besar. Bisa dua baris sepeda motor. Tiap baris bisa 7 buah.
Begitu lampu menjadi hijau sepeda motor yang duluan melesat.
Mayoritas sepeda motor di sana adalah Kymco. Bentuknya seperti motor bebek. “Kymco itu sebenarnya Honda,” ujar teman saya itu.
Bagaimana Honda bisa menjadi Kymco ada ceritanya. Waktu itu Honda ingin masuk ke Taiwan. Tapi pemerintah Taiwan tidak mau Honda masuk begitu saja.
Harus ada alih teknologi. Harus pula berpartner dengan pengusaha Taiwan.
Maka jadilah Kymco –sepeda motor Taiwan dengan teknologi Honda.
Kini Kymco juga masuk ke pasar sepeda motor listrik. Jenis motor listrik ini mulai laku di Taiwan.
Tahun lalu penjualannya sudah nomor dua setelah Kymco bensin.
Malam itu pun saya ber-Kymco ria. Dari satu lokasi kampanye ke lokasi lainnya. Selalu bisa parkir di lokasi dekat kampanye.
Keesokan harinya saya minta dijemput dengan sepeda motor lagi. Yakni di hari pemungutan suara. Bisa keliling TPS dengan mudah. Toh udaranya sejuk: 19 derajat celsius. Juga tidak ada debu. Dengan udara seperti itu naik sepeda motor pun asyik-asyik saja.

0 Komentar