KARAWANG– Sebanyak 12 Kecamatan Di kabupaten Karawang terendam banjir selama bulan januari tahun ini. Hal tersebut disampaikan Supriatna, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karawang
“Ya, Januari belum habis tapi Karawang sudah banyak diuji dengan banjir,” ujarnya saat disambangi Pasundan Ekspres di kantornya pada Selasa (28/1).
Supriatna mengatakan, Kecamatan Cilamaya Wetan menjadi kecamatan dengan jumlah desa terdampak paling banyak, diantaranya Desa Tegalwaru, Desa Cilamaya, Desa Mekamaya, Desa Cikarang, Desa Cikalong, Desa Tegalsari, Desa Sukatani, Desa Muara, Desa R. Gempol Wetan, dan Desa R. Gempol Kulon.
“Cilamaya Wetan yang paling banyak, total ada sepuluh desa yang terendam,” jelas Supriatna sembari menunjukan tabel data bencana di wilayah tersebut.
Menurutnya, ada banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya banjir di beberapa wilayah di Karawang, diantaranya seperti kondisi drainase yang buruk, kiriman air dari daerah lain, kurangnya daerah resapan air, dan kondisi tanah yang berkontur cekung.
“Ya faktornya banyak, drainase, daerah resapan air, kondisi kontur tanah, dan air kiriman”, terangnya.
Supriatna memaparkan, Karawang memiliki banyak sungai, dan juga terdapat banyak titik pertemuan beberapa sungai yang menjadi satu. Karawang juga menjadi wilayah tengah dan muara sungai, jadi apabila wilayah hulu sungai dilanda hujan maka akan berdampak ke debit air sungai yang mengalir masuk ke Karawang.
“Karawang ini wilayah tengah dan muara sungai, jadi kalau misalnya di Bogor hujan ya sungai Cigentis akan terdampak, kalau Bandung atau Waduk Jatiluhur hujan ya sungai Citarum juga terdampak,” paparnya.
Dalam urusan penanggulangan bencana sejauh ini BPBD Kabupaten Karawang selalu menjalin kerja sama dan komunikasi dengan lembaga instansi lain seperti Polri, TNI, kelompok relawan, dan dinas terkait. “Ya kita jalin komunikasi dan kerja sama dengan banyak pihak, semuanya berjalan baik dan kompak,” ucapnya.
BPBD juga tanggap dalam menerima laporan kerugian dampak bencana yang langsung diproses dan diajukan permohonan pengadaannya ke dinas terkait. “Ya kayak kemarin ada yang gagal tanam karena banjir, kita koordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan untuk membagikan bibit, ada juga yang meminta bantuan beras ya kita salurkan laporannya ke Dinas Ketahanan Pangan,” pungkasnya.(aji/ded)