Dinkes Upayakan Tekan Penyebaran
SUBANG-Kabupaten Subang menempati posisi keempat penyakit kusta di Jawa Barat. Sesuai data dari Dinkes Subang, terdata sekitar 200 penderita kusta yang ditemukan.
Pihak Dinkes Subang mengimbau kepada masyarakat yang terkena penyakit kusta, agar cepat berobat. Sehingga bisa ditemukan dan ditangani sedini mungkin.
Adapun penyelenggaraan Hari Kusta Sedunia digelar di Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem. Yang diselenggarakan oleh Perdoski (Persatuan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin) Jawa Barat dan dihadiri oleh 30 dokter seJawa Barat.
Kepala Dinkes Subang dr. Nunung Syuhaeri MARS mengatakan, pihaknya mengimbau kepada mayarakat agar rajin melakukan pengecekan ke Puskesmas ketika terasa ada keluhan syaraf dan juga kulit, dan juga bercak- bercak hingga mati rasa di kulit.
“Segera periksakan agar bisa ditangani,” ujarnya.
Sementara itu Kabid P2PL Dinkes Subang dr.maxi menambahkan, acara Hari Kusta sedunia dipusatkan di Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem dengan mendatangkan 30 dokter spesialis, dikarnakan desa tersebut termasuk desa yang lumayan penderita kusta nya.
Kegiatan yang digelar oleh Perdoski tersebut juga diisi dengan sosialisasi dan pencerahan kepada masyarakat terkait adanya kusta.
“Ya kami hanya mendampingi saja, kunjungan mereka,” tuturnya.
Selanjutnya Maxi menuturkan, kunjungan dokter sepsialis tersebut ke Ciasem, dikarenakan ada sekitar 21 orang penderita kusta di lokasi tersebut. Juga dilakuan pemeriksaan terhadap 100 masyarakat yang terdekat dari penderita kusta agar tidak terkena bakteri kusta.
“Ya dilakukan juga pemeriksaan terhadap 100 masyarakat disana yang tinggal nya berdekatan dengan penderita kusta ( kontak terdekat ),” katanya.
Maxi menjelaskan, di Jawa Barat ada empat kabupaten yang penderita kustanya terbayak, antara lain Karawang, Indramayu, Subang dan Cirebon. Kabupaten Subang menempati posisi ke 4.
Menurut Maxi, penderita kusta bisa disembuhkan dan juga penyebaran penyakitnya tidak terlalu tinggi bahkan jika terpegang kulit penederita tidak menular.
“Bakteri Kusta bernama microbacteri lepra yang bisa menular melalui pernafasan, namun penularannya hanya kecil sekali,” tambahnya.
Metoda penyembuhannya kata Maxi, penderita harus beroabat secara rutin selama enam bulan hingga satu tahun. Oleh karenanya kepada masyarakat, bila ada indikasi dan gejala Kusta.”Segera berobat ke Puskesmas terdekat,” tukasnya.(ygo/dan)