Supermarket itu tidak penuh pembeli. Mereka punya banyak waktu untuk belanja. Tidak terkonsentrasi di jam-jam tertentu.
Mereka yang saya hubungi itu semua sangat percaya pada usaha pemerintah mereka. “Pasti berhasil diatasi. Ini soal waktu saja,” kata mereka. “Dua atau tiga minggu lagi sudah akan berbeda,” tambahnya.
Tanggal 8 Februari besok adalah hariraya Cap Go Meh. Yang di Tiongkok disebut perayaan tanggal 15. Yakni purnama pertama di bulan pertama Tahun Imlek.
Mereka percaya setelah Cap Go Meh udara berubah. Cap Go Meh dianggap perayaan akan datangnya musim semi. Atau berakhirnya musim salju.
Di musim salju biasanya begitu banyak yang terkena flu. Virus flu merajalela di musim dingin. Pun di Amerika. Menurut data resmi dari Center of Desease Control and Prevention Amerika, jumlah yang meninggal akibat virus flu mencapai 10.000 orang. Selama tahun 2018-2019.
Tapi tewas akibat flu tidak seheboh akibat virus Corona. Padahal virus flu juga menular. Tapi sudah dianggap biasa. Juga karena sudah ada obatnya.
Tapi benarkah setelah Cap Go Meh akan lebih baik?
“Dua hari terakhir ini justru turun salju di Beijing,” ujar teman saya itu.
Ini baru untuk kelima kalinya turun salju di Beijing. Desember lalu sekali. Januari kemarin dua kali. Lalu di Februari ini justru dua kali.
Sampai tadi malam salju itu masih terus turun.
Lalu dia pun mengirim foto sela-sela gedung yang bersalju. Yang foto itu diambil dari dalam rumahnya kemarin pagi.
Pemerintah kelihatannya juga terus membangkitkan semangat warganya. Terutama agar rakyat menghargai usaha kemanusiaan yang sedang dilakukan para dokter dan perawat.
Salah satunya adalah dalam bentuk video. Yang juga viral di Indonesia.
Saya sampai tiga kali melihat video itu. Betapa mengharukannya. Terutama ketika para dokter dan perawat itu ternyata tidak boleh pulang.
Sudah berminggu-minggu lamanya. Mereka harus tidur meringkuk kedinginan di kursi. Atau hanya dengan meletakkan kepala di atas meja.
Mereka terlihat begitu kelelahan. Banyak perawat yang pipi dan hidungnya terluka. Akibat sudah begitu lama terus-menerus mengenakan masker yang dipasang secara ketat.