Perlintasan Jalur Lingkar Selatan dan Launching Potensi Wisata
Nama Jalupang mendadak tenar beberapa minggu ini, terutama setelah munculnya wacana akan pemindahan TPA Panembong ke sana. Belum lagi wacana pembukaan jalur Serangpanjang-Jalupang, yang konon kabarnya akan segera dibuka, hingga menjadi jalur alternatif dari Subang Bagian Barat menuju Bagian Selatan. Ada apa saja sebenarnya dibalik ketenaran Desa Jalupang yang mendadak itu?
Pada mulanya Desa Jalupang merupakan bagian dari Kecamatan Cipeundeuy. Namun sejak beberapa tahun silam, dengan beragam pertimbangan administrasi akhirnya Desa Jalupang mengalami perubahan menjadi bagian dari Kecamatan Kalijati, yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Cipeundeuy, tepatnya Desa Cimayasari dan Desa Lengkong.
Tiga tahun berturut-turut Jalupang menjadi salah satu desa yang turut mengharumkan nama Kecamatan Kalijati. Desa Jalupang menjadi pemeroleh pajak bumi dan bangunan yang lunas sesui waktu yang ditentukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang. Bahkan belum lama ini, Pemdes Jalupang dihadiahi sepeda motor oleh Pemkab Subang atas raihan prestasi pemungutan pajak tersebut.
Kepala Desa Jalupang, Adi Karta merasa bersyukur atas raihan prestasi tersebut. Dia mengaku, menjadi pemeroleh pajak hingga 100 persen per bulan September itu karena kekompakan masyarakat atas ketaatan dan kesadaran membayar pajak. Adi Karta berharap pada tahun berikutnya bisa mempertahankan raihan prestasi tersebut.
“Alhamdulilah, atas raihan tersebut saya merasa bersyukur. Saya juga berharap bisa menjadi semacam motivasi, minimal bagi saya pribadi untuk membangun Jalupang yang jauh lebih maju ke depan,” ujar Adi Karta kepada Pasundan Ekspres beberapa saat setelah menerima hadiah motor dari Bupati.
Jauh sebelum itu, Desa Jalupang juga menjadi bagian dari kebijakan besar yang digagas Bupati Subang. Yaitu pembukaan jalur lingkar Selatan, yang menghubungkan Kecamatan Serangpanjang dan Kecamatan Kalijati. Pemdes Jalupang tentu menyambut gembira rencana itu, begitu juga dengan masyarakatnya. Bahkan Adi Karta mewakili masyarakat mengemukakan masukan kepada Pemda Subang agar melalui jalur Tenjolaut, sebab akan bisa meminimalisir biaya. Menurutnya, tidak harus banyak membebaskan lahan masyarakat, karena wilayah Desa Jalupang hampir separuhnya dilingkari kawasan perkebunan.