Bila respon yang dominan itu adalah respon yang benar, terjadi peningkatan prestasi. Bila respon dominan itu adalah respon yang salah, terjadi penurunan prestasi (Rakhmat, 2011: 154).
Jadi pada intinya, fasilitas sosial adalah dukungan positif dari lingkungan sekitar yang membuat seseorang mengalami peningkatan prestasi.
Prestasi dalam hal ini tentu saja bukan hanya prestasi yang diperoleh dari sekolah, tetapi prestasi untuk selalu menjadi manusia yang bermakna.
Ketika seseorang yang telah terpapar radikalisme, maka orang tersebut pasti pernah mengalami suatu hujatan dari lingkungan sekitarnya yang membuat ia menjadi putus asa.
Setelah itu, maka ia akan mencari berbagai solusi untuk mencari obat mujarab, agar putus asanya itu tidak berlarut-larut.
Namun ketika ia sedang mencari solusi, maka yang ia temukan hanya solusi untuk menjadi orang yang radikal.
Terlebih lagi, tidak jarang juga orang yang sudah dihasut untuk menjadi radikal, selalu digoda oleh surga yang palsu itu.
Sehingga, ia menjadi sulit untuk menolaknya, dan pada akhirnya ia menjadi orang yang benar-benar radikal.
Maka dari itu, hal tersebut lah yang menjadi alasan mengapa fasilitas sosial itu sangat penting sekali untuk diterapkan di sekolah, kampus, maupun di lingkungan sosialnya.
Karena dengan adanya fasilitas sosial lah, seseorang akan menjadi nyaman, dan tidak merasa putus asa.
Apabila pemerintah ingin mewujudkan negara tanpa adanya paham radikalisme, maka jangan hanya melarang WNI eks ISIS untuk kembali ke Indonesia, tetapi pemerintah juga harus melakukan dialog dan menerapkan fasilitas sosial kepada orang-orang yang terpapar radikalisme.(*)