Inovasi BUMDes Rancabango Bidang Perikanan
PATOKBEUSI-Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berkah Abadi Desa Rancabango, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, menggandeng Balai Riset Pemuliaan Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (BRPIKKP) untuk membentuk desa patin.
“Kami sepakat untuk menciptakan produk inovasi desa di bidang perikanan, khususnya patin,” ujar Direktur BUMDes Rancabango Ahmad Fauzie Ridwan di Balai Riset Pemuliaan Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan Jalan Raya 2 Sukamandi Pantura Patokbeusi, Subang, Kamis (20/2).
Dia menyampaikan, sudah ada pembahasan dari hulu ke hilir untuk mendorong program tersebut. BUMDes sebagai badan usaha yang melibatkan masyarakat, Balai Riset yang mengawal proses budidaya hingga panen dan terpasarkan.
“Dalam usaha kan harus ada profit, melibatkan Balai Riset Pemuliaan Kementerian Kelautan dan Perikanan agar bisa mengontrol perkembangan ikan yang dibudidayakan. Sehingga untung ruginya bisa terprediksi,” bebernya.
Dia juga mengharapkan BUMDes Rancabango menjadi pintu gerbang BUMDes lain untuk menggarap program perikanan lebih luas. Bahkan BUMDes se Kecamatan Patokbeusi akan dilibatkan untuk mewujudkan sentra patin.
“Respon pihak Balai sangat bagus. Hari Senin kita mulai turunkan bibit untuk patin di balong yang sudah kami siapkan,” ujarnya seraya memaparkan kerjasama ini juga melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang.
Kepala Balai Riset Pemuliaan Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Joni Haryadi mengaku siap mendorong program yang diusulkan BUMDes Rancabango.
“Kami siap mendukung program BUMDes,” katanya.
Ketua Komisi II DPRD Jawa Barat Rahmat Hidayat Djati, juga mengapresiasi program yang digarap BUMDes Rancabango dan Balai Riset Pemuliaan Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Karena program tersebut merupakan inovasi yang bisa memunculkan potensi lokal dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
“BUMDes untuk pembesarannya. Pembenihan diberikan ke kelompok-kelompok masyarakat. Jadi alurnya jelas dan melibatkan masyarakat banyak,” ujarnya.
Dia juga berharap Subang yang diproyeksikan menjadi sentral patin benar-benar bisa terealisasi sehingga bisa memasok kebutuhan patin sekala nasional bahkan harusnya sampai ekspor.
“Kami akan dorong dari sisi kebijakan di DPRD Jabar,” pungkasnya. (ygi/ysp)