PADALARANG-Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna bersama ribuan warga melakukan aksi bersih-bersih sampah di kawasan objek wisata Ciburuy Padalarang, Minggu (23/2). Hal itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020.
Aksi bersih-bersih itu diikuti ribuan orang dari berbagai elemen masyarakat, pemerintah daerah, dan lintas komunitas Bandung Barat. Aksi yang juga dinamai “Berlibur” Bersih Keliling Lembur, itu juga sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan Bandung Barat Bebas Sampah. “Mudah-mudahan di Bandung Barat, sampah jadi bersih sesuai jargon Lumpaaat Bandung Barat Bersih,” kata Aa Umbara.
Dia berharap kegiatan ini bisa terus tertanam agar masyarakat KBB bisa peduli terhadap lingkungan . Dia pun mengajak masyarakat untuk peduli. “Kegiatan ini bisa jadi momentum dalam menggerakkan masyarakat peduli lingkungan,” katanya.
Umbara pun mengklaim pengentasan sampah liar sudah 50 persen. Gerakan menginap di sejumlah tempat yang dijadikan pembuangan sampah sementara, diklaimnya juga cara jitu, mengatasi sampah liar yang dibuang warga.
“Alhamdulillah signifikan turunnya sampah sekitar 50%. Terus terang saja kita sudah mulai menjaring pembuang sampah – sampah liar nginep di kampung dan tangkap tangan, tetapi tidak di penjarakan. Jadi di kasih perhatian biar mereka punya rasa malu, supaya besoknya mereka tidak membuang sampah lagi di sana,” ujarnya.
Rutin dilakukan bupati
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Apung Hadiat Purwoko, menyampaikan, kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan oleh Pemkab Bandung Barat, yang di pimpin langsung oleh bupati. “Intinnya kita mengajak masyarakat untuk sadar dan peduli dengan sampah – sampah searip mungkin,” sebutnya.
Apung berharap, masyarakat mau mengubah perilaku minimal bisa mengelola sampah dari rumah tangga masing-masing dan tidak membuang sampah ditempat liar yang akan mengotori jalan-jalan protokol.
Pantauan di lokasi, ada ribuan peserta yang ikut berkontribusi dalam peringatan HPSN 2020 ini.
Seperti diketahui,, HPSN diperingati setiap tanggal 21 Februari. Peringatan ini muncul atas ide dan desakan dari sejumlah pihak untuk mengenang peristiwa di Leuwigajah, Cimahi, pada 21 Februari 2005 di mana sampah dapat menjadi mesin pembunuh yang merenggut 147 korban jiwa dan sekaligus menghapus 2 desa dari peta.(sep)