SUBANG-Sebanyak 70 Puskesmas Pembantu (Pustu) siap melayani masyarakat yang jarak tempuhnya jauh ke rumah sakit. Setiap Pustu, tiap unitnya selalu bertugas perawat dan petugas kesehatan lainnya. Jumlah puskemas ada 40 unit dan sudah akreditasi.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr. Meity saat ditemui Pasundan Ekspres mengatakan, puskemas di Kabupaten Subang jumlahnya mencapai 40 puskemas, yang sebagian sudah terakreditasi. “Tahun 2020, puskemas juga masih akan di re-akreditasi lagi,” katanya.
Dr Meity menjelaskan, bagi yang di daerah yang terpencil atau desanya berada di pelosok, pastinya kesulitan untuk menempuh akses ke puskemas, apalagi ketika akses jalan rusak. Dr Meity mengingatkan kehadiran Pustu, yang bisa membantu masyarakat Kabupaten Subang yang jarak tempuh rumahnya jauh ke puskemas.
“Contohnya Desa Cupunagara, warganya yang mau ke Puskemas Cisalak, pastinya lumayan jauh maka bisa menggunakan Pustu,” katanya.
Dijelaskan dr Meity menuturkan, banyak masyarakat yang tidak menyadari Pustu. Padahal Pustu sudah sejak lama ada. Pustu berada di bangunan atau rumah yang jaraknya terjangkau oleh warga yang jarak tempuhnya jauh dari puskemas. “Pustu juga ada yang menjaga, seperti perawat dan tenaga kesehatan lainnya. Bahkan, sesekali juga dokter jaga puskemas sering berkunjung ke Pustu jika dibutuhkan,” katanya.
Pustu di Kabupaten Subang, dr Meity memaparkan, ada 70 unit. Jika dibandingkan dengan puskemas yang 40 unit, maka lebih banyak Pustu. Pustu juga menyediakan obat-obatan dan stand by seperti puskemas pada umumnya. “Lebih banyak Pustu dibandikan puskemas. Ini dilakukan untuk lebih menjangkau ke warga yang membutuhkan pelayanan,” ungkapnya.
Sementara itu, warga Subang Tania (32) mengatakan dirinya baru mengetahui adanya Pustu. Menurutnya, Pustu akan sangat membantu, jika jarak rumah ke puskemas jauh, maka bisa menggunakan pustu tersebut. “Kalau berobat pusing, batuk dan penyakit ringan bisa gunakan pustu,” katanya.(ygo/vry)