SUBANG-Akibat adanya penutupan perjalanan umroh sementara oleh pemerintah Arab Saudi, sejumlah pengusaha travel umroh menjadwalkan ulang keberangkatan jemaah. Hal tersebut, sebagai bentuk pencegahan virus corona.
PT Rizma Cahaya Utama Tour and Travel melalui General Managernya, Burhan mengatakan, penutupan umroh sementara menyebabkan dilakukannya penjadwalan ulang untuk sekitar 70 jamaah, yang rencananya berangkat pada bulan ini. Burhan mengaku pembatalan tersebut terpaksa harus dilakukan, hingga ada pemberitahuan dibukanya kembali perjalanan umroh oleh pemerintah Arab Saudi.
“Kami terpaksa harus melakukan penjadwalan ulang karena pemberitahuannya juga mendadak. Beruntungnya kami berhubungan baik dengan pihak maskapai, dan juga pembatalannya juga bukan dari kami, karena itu keputusan pemertintah Arab Saudi. Jadi tidak ada masalah,” jelasnya.
Burhan mengungkapkan, dia tidak mendapat kesulitan untuk menginformasikan penjadwalan ulang kepada jemaahnya. Menurutnya, rata-rata calon jemaah mengerti dan paham tentang situasi dan kondisi terkait virus corona tersebut.
Mengenai persoalan biaya pada jemaah, Burhan menuturkan, sampai saat ini belum ada penambahan, meskipun dilakukan penjadwalan ulang. Namun dirinya hanya merasa khawatir jika pembukaan perjalanan umroh oleh pemerintah Arab Saudi dibuka mendekati Bulan Ramadhan. Jika memasuki Bulan Ramadhan biaya untuk perjalanan umroh dipastikan ada kenaikan. “Mudah-mudahan saja segera teratasi dan kami bisa menjalani aktivitas seperti biasa,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Subang, Drs. H. Abdurohim memastikan calon haji tidak perlu resah gagal berangkat. Musim ibadah haji tahun 2020, kuota sebanyak 1.196 yang terbagi dalam 3 kloter.
“Kami pastikan berangkat, jangan khawatir,” tegasnya.
Abdurohim berpesan kepada para calhaj yang akan berangkat pada bulan Juni – Agustus, untuk selalu menjaga kesehatan. Minum air putih untuk menjaga stamina. Dari 1.196 calhaj ada yang berumur 19 tahun dan juga ada yang berumur 90 tahun. “Dampak dari virus corona berdampak kepada umroh. Kalau naik haji itu wajib, tapi tetap kita berkordinasi dengan pihak pemerintah pusat dan juga Kerajaan Arab Saudi,” ujarnya.(ygo/idr/vry)