KARAWANG-Permintaan akan masker terus meningkat semenjak resmi diumumkannya warga Indonesia yang dinyatakan terjangkit virus korona. Namun langkanya ketersediaan masker di mini market dan apotek menyebabkan masyarakat bingung harus kemana lagi untuk dapat menemukan masker.
Selain itu, harga masker di aplikasi jual beli online melonjak naik hingga sepuluh kali lipat. Hal ini jelas dikeluhkan oleh semua masyarakat dan merasa geram karena masih saja ada pihak-pihak yang tega memainkan harga di tengah kondisi ini.
Selain di aplikasi jual beli online, masker dengan harga selangit juga dapat ditemukan di berbagai platform media sosial, namun tentu tidak semua masyarakat dapat membelinya. “Susah sekarang, Saya emang biasa pake masker buat perjalanan sehari-hari naik motor ngehindarin debu, tapi sekarang lagi gak pake soalnya susah di mana-mana gak ada,” ujar Putra mahasiswa Unsika saat ditemui di lingkungan kampus pada Rabu (4/2).
Putra mengatakan, pada Senin lalu ia bahkan mencari masker hingga ke puluhan mini market dan baru dapat menemukan masker di salah satu mini market di Cileungsi, Bekasi.
“Hari Senin Saya lagi maen sambil nyari masker sekalian, sampe 23 mini market sama 4 apotek Saya datengin tapi gak ada semua, baru nemu di Cileungsi di apotek ke-5,” ujarnya.
Putra mengaku tidak banyak berharap lebih kepada pemerintah dalam urusan kelangkaan masker. “Ah kalo pemerintah mah gak berharap lebih Saya,” ungkapnya.
Putra juga mengaku kesal dengan para penjual masker yang dengan seenaknya menaikan harga. “Iya kesel banget sama orang-orang yang maen naikin harga sesukanya gitu,” ucapnya.
Meilda, warga asal Rengasdengklok juga mengaku kesulitan mendapatkan masker di banyak tempat. “Iya Saya udah cari di mana-mana gak ada terus,” tuturnya.
Meilda berharap, pemerintah dapat mengendalikan kodisi kelangkaan masker ini dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan membagikan masker secara cuma-cuma. “Kalo udah gini Saya harap pemerintah bisa bagiin masker gratis gitu ke masyarakat,” ujarnya.
Di tempat lain, Nugi warga Kecamatan Kotabaru mengungkapkan, dirinya memiliki stok masker cukup hingga satu bulan ke depan. Karena Nugi memang biasa memasok masker untuk digunakan dalam perjalanan menghindari debu jalanan. “Masih ada dua kotak, Saya emang biasa masok buat sehari-hari, kebetulan terakhir Saya beli itu pas belum langka,” ujar Nugi.