SUBANG-Bau kotoran sapi yang diduga dihasilkan dari polusi udara salah satu pabrik dikeluhkan masyarakat di Desa Kaliangsana Kecamatan Kalijati. Tidak tinggal diam, Pemcam Kalijati bersama Pemdes Kaliangsana langsung menindak lanjuti keluhan masyarakat tersebut.
Sekmat Pemcam Kalijati, Dadi Iskandar mengatakan bahwa pihaknya akan berkomunikasi dengan perusahaan dimaksud untuk meminimalisir bau kotoran yang diduga dihasilkan dari perusahaan tersebut.
“Beberapa waktu lalu, kami sudah mendapatkan informasi soal ini. Kami akan memanggil pihak perusahaan tersebut, agar bisa memberikan obat anti bau,” jelas Sekmat kalijati kepada Pasundan Ekspres, Jum’at (13/3).
Secara terpisah, Kepala Desa Kaliangsana, Usnari mengaku sudah menggubungi pihak perusahaan terkait keluhan warga tersebut. Namun sampai saat ini, belum ada jawaban atau realisasinya terhadap bau kotoran sapi tersebut.
“Kami sudah berusaha menghubungi pihak perusahaan, agar memberikan insektisida penghilang bau, namun sampai saat ini belum ada jawaban,” kata Usnari.
Dia menjelaskna bau kotoran sapi itu dirasakan warga, terutama mereka yang tinggal di lokasi yang tidak jauh dari keberadaan pabrik tersebut.
Salah seorang warga Lukita Harjana mengatakan bau kotoran sapi itu terjadi pada setiap sore dan pagi dalam beebrapa bulan terakhir ini.
“Sebagai warga masyarakat Kaliangsana, saya mengeluhkan bau nya yang setiap pagi dan sore, apalagi saat hujan turun sangat menyengat sekali,” jelasnya.
Lukita berharap pihak Pemerintah baik mulai dari Desa atau Kecamatan bisa menindak lanjuti adanya bau kotoran sapi tersebut.”Saya berharap pihak Pemdes Kaliangsana atau Pemcam Kalijati, bisa menindak tegas perusahaan tersebut, agar tidak ada lagi bau kotoran sapi. Apalagi kalau di saat sarapan pagi atau makan sore, pastinya tercium bau kotoran sapi tersebut,” pungkas Lukita.
Hingga berita ini terbit, pihak perusahaan penggemukan sapi yang diketahui PT Bina Mentari Tunggal di wilayah Pemdes Kaliangsana itu belum memberikan keterangan apapun.(idr/sep)