Artinya: kalau ada gejala sakit harus segera melapor ke NHS 111.
Tidak ada gejala apa-apa yang dia rasakan. Maka keesokan harinya dia tetap masuk kerja –di sebuah sekolahan. Hanya saja dia tidak pelukan atau salaman dengan teman-teman kerjanyi.
Sorenya si gadis masih makan malam dengan sang pacar dan adiknyi.
Baru seminggu kemudian dia merasakan meriang. Sangat ringan. Kalau saja bukan baru datang dari Italia dia akan menganggap gejala itu hanya flu biasa.
Keesokan harinya kakinyi mulai terasa pegal-pegal dan njarem. Dia masih merasa itu karena sudah lebih satu minggu tidak ke gym.
Tapi tenggorokannyi tiba-tiba gatal dan batuk-batuk. Dia masih anggap itu biasa. Apalagi setelah tiga hari batuk itu hilang sendiri. Tenggorokannyi itu enakan lagi.
Dia pun terus bekerja seperti biasa. Hanya saja tetap menghindari saling memeluk teman sekerja.
Sampailah pada apa yang tidak dia harapkan. Itu datang pada tanggal 4 Maret 2020. Yakni saat bangun pagi.
Dia merasa sangat lelah. Tidak berdaya.
Tapi dia tetap masuk kerja.
Barulah saat pulang kerja dia merasa lebih lelah lagi. Lalu tertidur.
Sore itu, saat terbangun, badannya demam. Menggigil.
Maka dia pun menghubungi NHS 111. Saat itulah dia diminta mengisolasi diri di rumah.
Dia tahu apa yang harus dia lakukan di apartemen itu. Dia baru ke dapur setelah teman lainnyi selesai ke dapur. Itu pun dia bersihkan semua barang dan benda yang pernah dia sentuh. Termasuk pintu.
Demikian juga ke toilet. Dia baru ke toilet setelah semua teman seapartemennyi selesai urusan toilet. Dia juga bersihkan benda apa pun di tempat itu sebelum meninggalkan toilet.
Dua hari kemudian, 6 Maret 2020, dia mendapat telepon dari NHS 111. Dia diminta datang ke rumah sakit bersama pacarnya –karena sudah berhubungan dengan si pacar.
Pagi itu, setiba di rumah sakit, sepasang kekasih itu tidak boleh keluar dari mobil. Harus menunggu petugas kesehatan.
Ketika perawat datang, kaca jendela mobil diturunkan. Dia diperiksa –hidungnyi dan tenggorokannyi.
Hasilnya baru akan diketahui lima hari kemudian.