Hal tersebut berimbas pada beberapa bidang pemabngunan yang ada. Seperti yang terlihat dari bidang pariwisata, pemerintah menghimbau untuk menutup, menunda, serta meniadakan beberapa event yang ada untuk sementara waktu.
Hal tersebut dilakukan semata-mata untuk pencegahan penularan bencana ini. Untuk mengantisipasi terjangkitnya penyakit ini, beberapa kabupaten /kota telah melakukan upaya serupa agar tidak kemasukan virus berbahaya ini.
Di bidang pendidikan terlihat bahwa diberhentikannya kegiatan belajar mengajar untuk sementara waktu yaitu sekitar kurang-lebih selama 2 minggu kedepan. Keputusan tersebut berlaku sejak dikeluarkannya imbauan dari Pemkot Surakarta, terhitung sejak tanggal 14-28 Maret 2020. Seluruh kegiatan belajar mengajar baik itu dari TK, SD, SMP, SMA, bahkan Perguruan Tinggi pun menerapkan kebijakan tersebut.
Terlihat jelas bahwa Universitas Muhammadiyah Surakatra (UMS), Universitas Sebels Maret (UNS), IAIN Surakarta, dan beberapa kampus lainnya juga melakukan pengalihan metode tatap muka kegiatan perkuliahan dalam bentuk daring (dalam jaringan) atau dan juga disebut dengan kuliah online.
Tidak hanya kegiatan perkuliahan saja, akan tetapi hampir seluruh kegiatan baik itu yang bersifat akademis dan non akademis, sehingga dapat dikatakan sebagai tindakan sterilisasi kampus.
Kegiatan yang mendatangkan kerumunan masa di UMS juga ditunda seperti kegiatan seminar nasional, wisuda universitas, penerimaan mahasiswa baru dengan system oneday service ikut ditunda, termasuk bepergian ke luar negeri juga direschedule.
Banyak agenda yang diundur bahkan dibatalkan, seperti pada tanggal 14 Maret bertepatan dengan agenda Milad IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) yang terpaksa diundur sampai meredamnya isu virus corona yang ada. Selain itu, Kota Solo juga akan digunakan sebagai tempat diselenggarakannya event akbar yaitu Muktamar Muhammadiyah yang ke 48, diharapkan persoalan tentang virus corona tidak mengganggu panitia dalam menyiapkan acara yang akan dihadiri oleh lebih dari satu juta umat Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia.
Meskipun diberlakukan cuti sementara (perubahan tatap muka perkuliahan), akan tetapi kegiatan seperti seminar proposal dan pendadaran skripsi akan tetap dilayani sebagaimana mestinya. Kegiatan seperti praktikum pun juga menglami penundan, seperti yang dialami oleh mahasiswa semester 2 yang menempuh mata kuliah Ilmu Tanah yang mana dampak dari penundaan praktikum, mereka harus mencari lagi sample tanah yang akan diuji.