“Kalau selama ini banyak yang mengantar, satu pasien bisa lima orang. Mulai saat ini kita batasi satu pasien satu orang saja yang mengantar,” ujarnya.
Dia menuturkan, pembatasan tersebut dilakukan saat begitu memasuki area rumah sakit. “Ketika masuk rumah sakit, kita sudah mulai seleksi. Jadi jumlah kunjungan orang kita batasi,” ujarnya.
Upaya pencegahan penyebaran virus Corona juga dilakukan di lingkungan pendidikan. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Subang, Tatang Komara mengatakan, meskipun siswa diliburkan, guru tetap masuk ke sekolah.
“Guru itu tidak libur. Mereka tetap mengerjakan tugas-tugasnya sebagai guru, tetap membuat materi untuk belajar anak-anak di rumah,” ujarnya.
Dia menuturkan, karena tidak ada aktivitas mengajar, maka guru harus melakukan bersih-bersih di lingkungan sekolah. “Guru agar membersihkan ruang kelas, kantornya supaya bersih,” ujarnya.
Sementara itu, dia juga menghimbau kepada orang tua siswa agar memastikan anaknya tetap di rumah. “Kami imbau orang tua agar mencegah anaknya mengikuti aktivitas di tempat keramaian,” ujarnya.
Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan Disdikbud, Suyatno menuturkan, untuk memastikan guru tetap ke sekolah harus ada pemantauan dari koorwil bersama dengan pengawas.
“Kami minta kepada koorwil untuk melakukan pemantauan agar guru-guru tetap berada di sekolah,” ujarnya.(ysp/vry)