KARAWANG-Kepala Dinas Pangan Karawang, Kadarisman memastikan stok sembako di Kabupaten Karawang aman. Hal tersebut hasil pantauan dan laporan enumerator ke sejumlah pasar tradisional dan modern.
“Alhamdulillah hasil pantauan dan laporan enumerator ke sejumlah pasar modern dan pasar tradisional bahwa sembako aman di Kabupaten Karawang,” kata Kadarisman, Senin (16/3).
Kadarisman mengimbau agar masyarakat membeli pangan sesuai dengan yang dibutuhkan (tidak membeli dalam jumlah banyak dengan alasan takut kekurangan). Sebelum membeli cek kualitasnya mulai dr kenampakan fisik sampai label/tanggal kadaluarsa.
Lanjut Kadarisman, untuk harga sembako gula pasir harga masih relatif tinggi Rp 16 ribu perkilogram dan barang tetap ada di pasar tradisional. Sedangkan di Pasar Modern di Indogrosir pembeli dibatasi sesuai kartu member dengan harga Rp12.500 dan rencana Kamis (19/3) akan datang sebanyak 19,2 ton.
“Harga gula curah mencapai Rp16 ribu berdasarkan hasil laporan enumerator dari sejumlah pasar tradisional,” ungkapnya.
Untuk harga beras premiun naik menjadi Rp11.715, beras medium naik menjadi Rp9.777, beras termurah naik menjadi Rp8.546. Minyak goreng curah naik menjadi Rp12.855 minyak goreng kemasan naik menjadi Rp13.808. Gula pasir naik menjadi Rp16.308, terigu tetap menjadi Rp7.731, daging sapi naik harga Rp116.667.
Sedangkan daging ayam naik menjadi Rp30.923, telur ayam ras turun menjadi Rp26.231, cabe kriting naik menjadi Rp40.385, cabe rawit merah naik menjadi Rp42.308, bawang merah naik menjadi Rp 29.385, bawang putih naik menjadi Rp41.846, kacang kedelai naik menjadi Rp9.750 dan jagung pipil turun menjadi Rp7.300.
Sementara itu, Salah seorang pedagang rempah di Pasar Cikampek I, Dedi (37) mengatakan, setelah kelangkaan menlanda bawang putih, kini giliran bawang bombai yang mulai langka. Hal itu pun membuat harga komoditas tersebut naik drastis hingga mencapai Rp180 ribu per kilogram.
“Bawang putih sudah normal lagi hanya Rp35 ribu per kilogram. Kalau bawang sudah susah, kalau ada pun harganya Rp180 ribu per kilogram,” ujarnya, Senin (16/3).
Dedi mengaku lebih memilih tidak menjual bawang bombai untuk saat ini. Karena selaim sulit di dapat, harga yang terlampau tinggi pun membuat minat pembeli berkurang.