RSUD Subang Tiadakan Jam Besuk

0 Komentar

SUBANG-Waspada resiko penularan Coivd-19, RSUD Kelas B Subang menutup jam besuk untuk keluarga pasien yang sedang dirawat. Hal tersebut, sesuai dengan surat edaran Bupati Subang No : KS.01/635/KESRA pihak RSUD Kelas B Subang menutup jam besuk mulai tanggal 14-28 Maret 2020. RSUD kelas B Subang juga melakukan pengecekan thermo gun terhadap jajaran petugas dan pengunjung untuk antisipasi.
Plt Direktur RSUD kelas B Subang Drg. Agus Sopyan Sp.BM mengatakan, penutupan jam besuk pasien, sesuai dengan surat edaran Bupati Subang dan dalam rangka peningkatan kewaspadaan terhadap resiko penularan infeksi corona diease. Pemberlakukan tersebut digelar mulai dari tanggal 14-28 Maret 2020. “Kami mengimbau kepada masyarakat Subang, agar memahami dan mematuhi adanya kebijakan yang dilakukan, mulai tanggal 14-28 Maret 2020. Hal ini berdasarkan surat edaran Bupati Subang,” ujarnya.
Dijelaskan Agus, jika banyak penjenguk ke RSUD, risiko penularan bisa tingggi. Virus tesebut tidak akan diketahui kapan, dan siapa. Apalagi untuk penjenguk pasien di RSUD. “Biasanya yang sakitnya hanya satu orang, yang mengantarkannya bisa banyak orang. Hal itu harus dilakukan kewaspadaan, maka dari itu dilakukan pemberlakuan tersebut,” katanya.
Saat ini, RSUD Kelas B Subang sudah memiliki thermo gun atau alat pendeteksi suhu panas tubuh. Alat yang dimiliki tersebut ada 5 buah. Alat tersebut untuk melakukan pengecekan terhadap para pengunjung dan para petugas di RSUD Kelas B Subang.
Disamping itu juga ditempatkan juga sabun antiseptik atau sanitizer di berbagai sudut ruangan RSUD Kelas B Subang. “Kita memiliki alat tersebut dan tiap hari dan tiap waktu kita lakukan pengecekan, baik kepada pegunjung RSUD dan juga jajaran kami petugas RSUD Kelas B Subang,” katanya.
Suspect positif di beberapa daerah seperti di Purwakarta, Cirebon, Bandung Barat, Drg Agus mengatakan, Kabupaten Subang menjadi terapit, sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan. Pihaknya meminta kepada masyarakat Subang agar menjaga kesehatan bersama dan mematuhi adanya pemberlakukan jam besuk yang ditidakan tersebut. “Kita menjaga masyarakat. Apalagi di berbagai daerah yang berdekatan dengan kabupaten kita, sudah ada yang suspect positif,” ungkapnya.

0 Komentar