Jembatan Cipunagara Terancam Putus, 10 Tahun Terakhir Pernah Bergeser

0 Komentar

Sementara itu, Kepala Desa Mekarjaya Dastari menyebut, dalam 10 tahun terakhir, sebetulnya telah ada ada pergeseran atau longsoran tanah di lokasi tersebut.
Namun kejadian yang parah terjadi pada Sabtu siang sekitar Pukul 13.30 WIB. “Ini longsor, karena tanah dibawah bergeser itu terus turun. Jadi yang di atas ikut turun hingga akhirnya longsor,” jelas Dastari.
Ia menyarankan agar, segela dilakukan penanganan darurat. Selain itu, harus dilakukan sodetan Cipunagara untuk meluruskan aliran air agar tidak meliuk-liuk dan alirannya tidak menabrak Jembatan Cipunagara.
“Harus ada sodetan, harus diluruskan. Sekarang kan posisinya aliran datang dari selatan ke Utara terus balik lagi ke selatan, harusnya lurus, agar nantinya tidak menabrak ke jembatan Cipunagara,” tuturnya.
Dastari mengatakan, pada tahun 2007 dan 2012, pernah dilakukan sodetan Kali Cipunagara yang melintasi Desa Mekarjaya yang meluruskan aliran Sungai Cipunagara. Sebab, sebelumnya juga kondisi Cipunagara meliuk-liuk.
“Ada dua kali sodetan, dan itu cukup efektif. Nah ini semoga bisa disodet juga, perkiraan kalau disodet sekitar 1.2 KM panjangnya,” tuturnya.
Saat ini langkah yang diambil pemerintah kecamatan Compreng dengan memberikan tanda untuk berhati-hati di lokasi.
Selain itu pemerintah kecamatan Compreng juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah di badan jalan. Sebab di lokasi tanah longsor juga ditemukan tumpukan sampah yang dibuang di pinggir jalan dekat jembatan Cipunagara.(ygi/vry)
DATA DAN FAKTA
– Longsor terjadi di selatan Jembatan Cipunagara Compreng di arah Pusakajaya menuju Cipunagara.
– Ketinggian longsor 5-6 Meter, Lebar 3 meter dengan panjang longsoran mencapai 5 meter.
– Pemcam Compreng dan Pemdes Mekarjaya dan Jatireja meminta penanganan darurat.
– Akan mengajukan penanganan permanen pemasangan bronjong paku alam ke BBWS.
– Akan mengajukan sodetan Cipunagara ke BBWS di Dusun Sukaresmi Desa Mekarjaya.

Laman:

1 2
0 Komentar