SUBANG-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Subang mengajak masyarakat untuk menyelamatkan air dari mulai mata airnya. Hal itu agara jangan sampai air tercemar karena ulah manusia, yang justru malah merugikan diri kita sendiri.
Kasi Pemeliharaan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Subang, Cece Rahman mengatakan, saat ini sulit di manapun berada menemukan tempat yang tidak tercemar. Seperti di bawah tegakan pohon pinus dan pohon tinggi lainnya di hutan ditanamlah kopi. Untuk membasmi rumput sebagai gulma yang mengganggu kopi, maka disemprotkanlah cairan kimia. “Di area pertanian akan lebih parah lagi konsentrasinya, pupuk kimia, pestisida, fungisida, herbisida dan inteksida semua kimia,” jelasnya kepada Pasundan Ekspres, kemarin.
Dia mengatakan, akibatnya air yang mengalir di mata air sekitar hutan pun kini sudah tercemar. Belum lagi para pengusaha tambang galian C yang sengaja membongkar filter air secara alam selalu melupakan reklamasinya.
“Ditambah para pengusaha pabrik yang sengaja mendekati aliran sungai agar bebas membuang limbar air cairnya ke sungai tanpa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), pun demikian tumpukan sampah domestik yang dominan di sempadan sungai,” ungkapnya.
Dia mengatakan, kondisi degradasi kualitas manusia di desa-desa dan Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan terjadinya stunting dan anak-anak berkebutuhan khusus bisa jadi akibat air minum yang sudah tercemar.
Dalam rangka memperingati hari air sedunia yang jatuh pada 22 Maret, dia mengajak masyarakat untuk menjaga dan melestarikan mata air di area hutan dan lahan. Sempadan sungai juga mesti terjaga dari bangunan liar.
“Kami mengajak masyarakat untuk sama-sama membangun kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan ke sungai dari hulu sampai hilir,” ujarnya.
Dia juga mengajak untuk mengurangi dan menghentikan penggunaan pestisida dan pupuk dari kimia dalam pola pertanian baik tanah basah maupun kering. “Perlu ada jasa lingkungan bagi pengguna air untuk menjaga keseimbangan alam baik dari hulu sampai ke hilir,” ungkapnya.
Selain itu, kata dia, pemerintah juga akan berupaya agar kebijakan-kebijakan dalam pembangunan mulai rendah karbon. Pemerintah juga meningkatkan pengawasan dan tegas terhadap para pelaku usaha dan masyarakat yang membuang limbah cair ke sungai.(ysp/sep)