Oleh: Viny Anisya Prisilia
Nama Desa Siluman terdengar aneh dan seram. Namun siapa sangka desa ini benar-benar ada. Berada di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Merupakan lumbung padi dengan warganya mayoritas punya usaha meubeul. Selain itu, Desa Siluman juga dikenal daerah persembunyian.
Kisah lainnya menurut penuturan sejumlah tokoh masyarakat, pada masa penjajahan Belanda, desa ini menjadi tempat persembunyian para pejuang. Di Desa Siluman, para pejuang banyak yang bersembunyi di dekat kali Ciawisan. Ketika dicari oleh penjajah, tidak ditemukan. Konon, hanya akan terlihat hamparan hutan saja.
“Desa Siluman dulunya memang jadi tempat persembunyian pejuang. Sebenarnya nama Siluman itu bukan dari kali Cisiluman tapi kali tersebut aliran dari sumur Awisan. Setahu saya kenapa dinamai Siluman zaman dulu kalau pejuang lari kesini dicari sama Belanda itu tidak pernah ketemu, yang namanya kampung itu hilang dan jadi hutan. Awalnya Belanda ngasih namanya itu Nyiluman karena desa ini jadi hutan zaman dulunya,” tutur Wahyudi (29), pengurus Karang Taruna Desa Siluman.
Karena dikenal dengan kemistikannya, sekitar tahun 80-an Desa Siluman pernah berganti nama menjadi Desa Margasari. Tapi pergantian nama desa itu diyakini menjadi penyebab gagal panen. Akhirnya nama Desa Margasari hanya bertahan kurang lebih tiga tahun, kemudian diganti lagi menjadi Desa Siluman hingga saat ini.
Sampai tahun 2000, Desa Siluman masih diyakini menyimpan banyak misteri. Selalu menjadi tempat pelarian orang-orang yang bermasalah. Seperti seorang buronan. Anehnya, mereka aman dan tak bisa ditemukan.
“Contohnya banyak sekali di sini pada masa setelah penjajahan sampai tahun 2000-an, beberapa orang dari luar kota yang bermasalah. Disebutnya buronan gitu, ya terus lari ke sini dan langsung aman. Tapi Alhamdulillah sekarang udah gak ada,” katanya.
Ada beberapa kejadian yang membuat desa Siluman menjadi misteri bagi sebagian orang khususnya masyarakat sekitar desa, meskipun diantaranya ada yang tidak percaya namun kejadiannya benar-benar nyata. Banyak cerita beredar yang diyakini, ketika seorang pedagang keliling berjualan ke Desa Siluman dibuat linglung. Jalan yang ia lalui tetap sama dan tidak menemukan jalan utama.