SUBANG – Pondok Pesantren Minhajut Thalibin, Dusun Pungangan, Desa Rancabango, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, Jawa Barat menjadi pesantren yang menjalin kerjasama dengan Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam pengembangan budidaya ikan Lele mutu tinggi tiada tara (Mutiara).
Kamis (2/4/2020), sebanyak 6.000 benih lele mutiara diturunkan di empat kolam dengan teknologi bioflok yang masing-masing kolam sebanyak 1.500 ekor.
Kepala BRPI KKP Joni Haryadi D, menyampaikan, di tengah wabah Covid-19, ekonomi masyarakat tidak boleh lesu. Oleh karenanya BRPI KKP melakukan riset pengembangan di PPS sebagai upaya untuk membantu meningkatkan perekonomian khususnya di pesantren. Dalam pelaksanaannya BRPI menyiapkan berupa kolam, pakan dan benih.
Selain Riset & Development, kegiatan ini juga diharapkan menumbuhkan wirausaha-wirausaha baru di Pondok Pesantren.
“Namanya Pesantrenpreneur,” ujar Joni, seraya menyampaikan, proses kegiatan dilakukan sesuai SOP dalam menangkal wabah Covid-19.
Lebih lanjut dia menyampaikan, kegiatan ini baru bisa dilakukan dalam skala kecil dan kalau sampai panen memang tidak terlalu besar perkiraan laba yang dihasilkan. Tapi untuk meningkatkan laba, ikan hasil panen akan dijadikan produk olahan, seperti bakso, sosis dan yang lainnya.
“Kalau kita jual dalam bentuk produk olahan, maka labanya insya Allah akan lebih besar,” ujar Joni yang menyampaikan sambutan melalui daring.
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Minhajut Thalibin, KH Machfudz Romly menyampaikan ucapan terimakasih kepada BRPI KKP yang sudah memberikan bantuan teknisnya .
“Terimakasih. Kami sangat bahagia. Mudah-mudahan program ini bermanfaat dan berkah, kemudian terus berlanjut,” ujarnya.
Atas nama guru, KH Ade Mahbub Romly, menambahkan ucapan terimakasih. Mudah-mudahan bisa menjadi pembelajaran bagi para santri dan siswa karena ini merupakan program atau barang baru.
“Mudah-mudahan sukses dan bisa dikembangan dengan baik,” pungkasnya.
Proses penebaran benih dilakukan oleh perwakilan BRPI KKP Ketua Kelompok Koordinator Penelitian Komoditas Ikan Lele Bambang Iswanto dengan Ketua Yayasan Minhajut Thalibin KH Machfudz Romly.(ysp/ded)