PANDEMI virus corona telah merenggut nyawa setidaknya 20.577 orang di Amerika Serikat, jumlah yang terbanyak dibandingkan negara lain di dunia.
Saat ini Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah kematian akibat virus corona terbanyak di dunia, bahkan melampaui Italia dan China, dengan total 19.468 kematian, seperti yang dikutip dari Worldometer per Minggu (12/4).
Amerika Serikat mencatat 1.920 kematian terkait dengan virus corona COVID-19 selama 24 jam terakhir, menurut catatan Universitas Johns Hopkins pada Sabtu (11/4) pukul pukul 20.30 waktu setempat.
Jumlah kematian baru ini lebih rendah dari jumlah di hari sebelumnya yakni 2.108.
Amerika Serikat juga menjadi negara dengan jumlah infeksi terbanyak di dunia, dengan 532.879 kasus infeksi menurut catatan Universitas Johns Hopkins.
Jumlah infeksi di Amerika Serikat bahkan melampaui jumlah infeksi di Spanyol yakni 163.027
Hingga hari ini, Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Prancis, dan Jerman menjadi lima besar negara dengan jumlah infeksi virus corona terbanyak di dunia.
Penutupan sekolah diperpanjang
Walikota New York, Bill de Blasio, pada Sabtu mengatakan bahwa sekolah-sekolah di kota terbesar Amerika Serikat akan tetap ditutup sampai akhir tahun ajaran tahun ini karena pandemi virus corona terus mengkhawatirkan.
De Blasio berharap sekolah bisa dilanjutkan secara normal pada awal tahun ajaran baru di bulan September.
“Tidak ada yang mudah soal keputusan ini,” kata walikota pada konferensi pers, sebelum menambahkan bahwa “[keputusan] ini jelas akan membantu kita menyelamatkan kehidupan.”
New York telah menutup sekolah-sekolah pada 16 Maret ketika virus menyebar dengan cepat.
Penutupan ini mempengaruhi aktivitas belajar 1,1 juta siswa di New York, jumlah yang terbesar se-Amerika Serikat.
Keluarga yang tak memiliki komputer sedang dipinjamkan perangkat milik kota untuk pembelajaran online; 175 ribu unit telah didistribusikan.(red/cnnindonesia.com)