SUBANG-Kasus positif virus korona di Subang bertambah menjadi tiga orang dari sebelumnya hanya satu orang. Hal tersebut diungkapkan Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Subang, H. Ruhimat melalui Kadinkes Kabupaten Subang, dr. Nunung Syuhaeri MARs didampingi Sekretaris Daerah Subang H.Aminudin selaku ketua harian gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Kabupaten Subang, dalam konferensi pers terbatasnya, Senin (13/4) sore.
Dijelaskan dr, Nunung, dua orang warga subang yang terkonfirmasi positif corona tersebut merupakan tenaga medis yang bekerja di daerah zona merah. Pihaknya, baru mendapatkan informasi dari pihak Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jabar di dan tercatat di aplikasi Pikobar.
“Jadi keduanya yang terpapar virus Covid-19 tersebut tidak pernah mengikuti rapid tes di RSUD Subang. Semuanya, dari rapid tes hingga tes swab dilakukan di luar daerah Subang dimana ia bekerja. Bahkan untuk hari ini keduanya, tidak diisolasi di RSUD, tetapi di RSHS Bandung dan rumah sakit swasta,” ungkapnya.
Dijelaskannya, terkait riwayat perjalanan dua orang warga Subang yang terkonfirmasi positif itu tentunya pihaknya tidak akan melakukan pembiaran, namun bergerak cepat ke rumah tinggal keduanya. “Sekarang kita sudah melakukan penelusuran kepada keluarga, saudara, dan masyarakat yang telah melakukan kontak langsung dengan yang bersangkutan. Itu sudah kita lakukan. Kemudian langkah selanjutnya, standarnya mereka akan dilakukan rapid tes dan dilihat hasilnya negatif dan positif hingga tahap isolasi,” jelasnya.
Selain itu lanjut dr. Nunung, pihaknya hari ini telah melakukan tes Swab (PCR/Polymerase Chain Reaction). Dari jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) hanya 13 orang, namun setelah dilakukan rapid tes susulan bertambah menjadi dua orang, sehingga totalnya 15 rapid tes positif.
“Namun hari ini yang sudah menjalani tes swab sebanyak 14 orang. Karena yang satu orang lagi dengan berbagai pertimbangan dengan keluarganya dia tidak mengikuti dan pergi untuk mengisolasi diri di Bekasi,” ujarnya.
Terkait hasil tes swab, waktu normalnya kata dia, hanya 2-3 hari, bahkan satu minggu, karena kabupaten/kota lain juga banyak yang melakukan hal yang sama. “Yang pasti kami berharap hasilnya semuanya negatif. Semua ODP Rapid tes positif yang telah menjalani swab, akan tetap kami awasi dan isolasi di gedung eks asrama putri Akper Subang,” harapnya.