Pahami Karakter Masyarakat Heterogen
KALIJATI-Pimpinan Pondok Pesantren At-Tawazun Kalijati, KH Musfiq Amrullah Lc MSi, angkat bicara terkait peran ulama dalam menciptakan kondusifitas masyarakat di tengah pandemik Covid 19.
Dia menjelas bahwa yang menjadi pegangan para ulama manyampaikan informasi pada umat sesuai dengan apa yang di anjurkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah. “Menunda dulu kegiatan maslahat baik yang bersifat pribadi maupun umum untuk kepentingan mencegah bahaya yang lebih besar, secara umum pedomannya itu,” jelasnya.
Dia menyebut peran Ulama adalah memberikan segala informasi pada masyarakat yang heterogen, ada yang mau menerima, ada yang masih keukeuh mempertahankan keyakinannya. Meski demikian, informasi itu harus disampaikan bahwa kejadian saat ini pernah juga terjadi di masa lampau. “Seperti masa Rosul, ada sebuah hadis yang menyatakan, kalau datang wabah, larilah kalian seperti larinya kalian ketika didatangi binatang buas,” jelasnya.
Itu satu pedoman yang harus dijadikan sandaran, kemudian dia juga menceritakan pada masa Umar bin Khotob pada tahun 18 Hijriyah, ketika beliau menjadi khalifah saat akan berkunjung ke Damaskus Syiriah, dan di tengah perjalanan dia mendapatkan informasi jika di sana ada wabah penyakit pandemik.
“Sehingga Umar bin Khatab menangguhkan perjalanan ke sana, ada sahabatnya yang bertanya, kenapa engkau tidak jadi kesana, apakah engkau akan menghindari takdir Allah SWT? Umar menjawab, iya saya menghindari takdir Allah yang buruk, ke takdir Allah yang baik,” ungkapnya.
MUI dilibatkan menjadi gugus tugas percepatan penanggulangan Covid-19
Sedangkan terkait sinergitas ulama dengan pemerintah, dalam sama-sama menanggulangi percepatan penanggulangan Covid 19, KH Musfiq menjawab bahwa sinergitas tersebut sudah terjadi, khususnya untuk meredam umat dari situasi yang mengarah ke arah tidak kondusif dan membantu memberikan sosialisasi pencegahan Covid 19 itu sendiri.
“Secara kelembagaan sudah ada sinergitas itu, MUI dilibatkan menjadi bagian dari gugus tugas percepatan penanggulangan covid 19, itu artinya kan upaya dari terciptanya sinergitas itu,” tambahnya.
Dia menjelaskan kita harus memahami karakter masyarakat yang heterogen dan berpesan agar masyarakatbisa memilah skala prioritas. Dia juga mengapresiasi tindakan pemerintah yang menggandeng ulama dengan tujuan segala tindak tanduknya dalam menciptakan kebijakan di tengah situasi pandemik ini tidak bertentangan dengan ulama.(idr/sep)