Mantap! PBB Desa Kosar Lunas, Tak Terpengaruh Pandemik Covid-19

0 Komentar

CIPEUNDEUY-Di tengah keadaan yang serba sulit, melunasi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) di tengah Pandemic Covid 19 bukanlah hal mudah. Apalagi beberapa pendapatan masyarakat akhir-akhir ini juga terganggu, sektor ekonomi benar-benar mengalami kesulitan.
Dengan keadaan yang serba sulit melunasi PBB, seperti Pemdes Kosar Kecamatan Cipeundeuy baru-baru ini memang patut diapresiasi.
Kepala Desa Kosar, Asep Sugiyanto mengatakan keberhasilan Kosar menjadi salah satu desa yang melunasi PBB di tengah Pandemik Covid 19, lantaran komunikasi yang optimal dan kedekatan dengan warga.
Asep mengatakan bahwa capaian itu merupakan kebanggaan bagi masyarakat Desa Kosar. Pasalnya, mayarakat mulai sadar terhadap pentingnya membayar PBB.
Apalagi, mayoritas masyarakat puas pada beberapa pembangunan yang sumber pendanaannya berasal dari Kabupaten, kendati memang belum semua terealisasikan.
“Bersyukur sebab masyarakat sudah mulai terbuka pemikirannya, mereka memiliki kesadaran bahwa pembayaran PBB yang mereka lakukan akan berdampak pada pembangunan desa juga. Jadi sebenarnya tugas saya juga tidak terlalu berat, karena masyarakatnya juga sudah sadar dengan sendirinya,” terang Asep Sugiyanto kepada Pasundan Eskpres saat dihubungi via telpon, Minggu (3/5).
Selain itu, Asep juga turut mengapresiasi kinerja kolektor PBB di desanya. Berkat kerja yang optimal dan kejujuran kolektor PBB desanya, sudah dua tahun berturut-turut pembayaran PBB Desa Kosar selalu lancar.
Bahkan penagihan ke masyarakat pun tidak pernah diketahuinya, ia baru mengetahui setelah menerima bukti penyetoran ke kecamatan. “Kolektor kita sangat jujur sehingga tidak pernah menyelewengkan uang, karena hasil dari warga langsung disetorkan ke Kecamatan. Saya mah tau tau laporan bukti penyetoran ke Kecamatan saja,” tambahnya.
Dia menegaskan jika warga desa sebetulnya selalu mengikuti arahan pemerintah, jika cara menyampaikannya (memberikan informasinya) bisa dimengerti.
Dia mengaku selalu memberikan motivasi dan masukan-masukan ke warga supaya dimengerti pentingnya pembayaran PBB, termasuk memberikan pemahaman pada warga bahwa semua yang dilakukan desa itu berkat pembayaran PBB dari warga juga. “Alhamdulilah dengan kedekatan saya selaku kepala desa dengan warga, warga tidak canggung mau menanyakan PBB, kemana dan buat apa. Mungkin intinya kedekatan, komunikasi lancar dan kerja keras itu aja,” pungkasnya.(idr/sep)

0 Komentar