Mercusuar ini lebih sering digunakan sebagai penerangan kapal-kapal yang melewati selat madura baik dari wilayah dalam negeri maupun luar negeri. Di sektar daerah tersebut sekarang juga ada tempat bengkel perbaikan kapal milik PT Pal Surabaya, dan beberapa ekspedisi kapal yang berkaitan dengan pelabuhan di Surabaya ataupun antar daerah. Sampai penutupannya pun, pesonanya tidak hilang sbagai mercusuar.
Jalur transportasi dari Suramadu untuk mencapai mercusuar tidak sulit dan semua sudah beraspal, karena hampir sama dengan jalan menuju Makan Syaichona Kholil yang terkenal itu, Namun untuk menuju mercusuar dari makam Syaichona Kholil ini yang tidak aman, karena jalamnya sepi dan kanan kiri ke hanya ladang dan rawa, jarak antar desa juga jauh. Ini termasuk kendala bagi mercusuar kalau dijadikan sebagai lokasi wisata pengetahuan dan sejarah.
Jadi apa yang menjadi masalah mercusuar ini ditutup, salah satu petugas mecusuar menjelaskan tangga di dalam mercusuar tangga banyak yang keropos dan rusak, itu akan membahayakan bagi para pengunjung. Selain itu pengunjung dari lembaga pendidikan juga semakin sedikit dan sering yang datang hanya pengunjung muda-mudi dan berkesempatan memadu kasih saja.
Jika boleh berandai andai, dengan kondisi kepala daerah yang baru dan sangat memperhatikan kesejahteraan dan kemajuan masyrakat Bangkalan, maka perlu kiranya pemerintah daerah bangkalan dan TNI AL untuk dapatnya membuka kembali Mercusuar sebagai sarana wisata edukasi dan sejarah. Bisa juga didalamnya di tambah dengan teleskop untuk mengamati bintang. Sedang keamanan wilayah sekitar bisa bekerja sama dengan tokoh masyarat . jika pemimpin daerah bisa merangkul berbagai pihak untuk membenahi fasilitas umum yang bernilai sejarah, akan sangat bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi yang akan datang. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah. (*)