BANDUNG BARAT-Seiring diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jawa Barat, secara otomatis Bandung Barat akan melakukan kembali PSBB.
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengakui PSBB tahap pertama di Wilayah Bandung Raya terutama Kabupaten Bandung Barat (KBB) dalam 2 Minggu kemarin hasilnya kurang optimal. Pasalnya masih banyak pelanggaran yang dilakukan oleh warga KBB
Sekjen Pemuda Pancasila Kabupaten Bandung Barat, Jajang Ruhiat, mengungkapkan pemerintah KBB harus melakukan evaluasi secara menyeluruh, terutama dinas kesehatan belum optimal menggerakan lininya hingga tingkat puskesmas.
“Disini saya melihat bahwa penerapan PSBB antara yang dianggap zona merah dan bukan, perlakuannya hampir sama” Ujar Jajang. Selasa (5/5)
seharusnya, menurut Jajang, adanya peraturan secara khusus untuk wilayah zona merah, adanya peraturan yang lebih ketat sehingga tidak terjadi penyebaran Covid-19 lebih banyak lagi.
“Di daerah zona merah peraturan-peraruran itu harus diperketat, apa yang terjadi setelah adanya PSBB justru trend covid -19 malah meningkat”Jelasnya.
bahkan menurut Jajang, peran Puskesmas belum optimal bekerja dalam penanganan virus berbahaya ini.
“Jadi saya meminta kepada Dinkes untuk memfungsikan Pusksmas yang ada di wilayah, Puskesmas melakukan sosialisasi yang lebih masiv lagi, bergandengan dengan relawan yang ada di wiliyah untuk memberikan edukasi terhadap warga,”Paparnya.
Salah satu faktor meningkatnya jumlah orang yang terpapar Covid-19 adalah, masih longgarnya pengawasan terhadap warga yang melakukan mudik atau pulang kampung dari daerah yang sudah banyak terpapar Corona.
“Kurang ketatnya peraturan yang diterapkan terhadap pendatang atau pemudik ini akan menimbulkan bertambahnya orang terkena Covid-19,”Tukasnya. (eko/hba)