SUBANG-Buah pisang sebagai bahan dasar kolak pisang mengalami kebanjiran order selama bulan puasa. Hal tersebut diakui oleh salah seorang penjual pisang di Pasar Tradisional Subang, Suwendi (41) saat di temui Pasundan Ekspres, Selasa (5/5).
Dia mengungkapkan permintaan pisang meningkat terutama pada jenis pisang kepok, nangka, tanduk dan kapas. Karena jenis-jenis pisang tersebut merupakan jenis pisang yang tepat jika dijadikan bahan dasar kolak pisang, sebagai makanan khas di bulan puasa. “Alhamdulilah semenjak ramadan ini meningkat, pasokan juga selalu tersedia, cuma memang harganya agak ada sedikit naik,” jelasnya.
Hal yang sama juga diakui oleh pemasok pisang ke beberapa pedagang di pasar Subang, Rohman. Menurutnya, ada peningkatan permintaan dari pedagang terhadap buah pisang. Beruntung meningkatnya permintaan pasar tersebut masih terpenuhi hingga 15 sampai 30 ton per dua hari, karena curah hujan berlangsung sejak Januari 2020 hingga sekarang, sehingga banyak pohon pisang berbuah.
Tingginya permintaan pisang, kemungkinan besar karena pelaku usaha kerajinan rumahan, seperti produksi makanan roti, sale pisang dan kripik sedang dalam masa produktif. Selain itu juga masyarakat banyak membuat kolak dan makanan ringan dari bahan bakunya pisang untuk disajikan makanan berbuka puasa Ramadan. “Kami mendapatkan pisang itu, selain dari petani juga penampung di pelosok-pelosok desa,” katanya.
Menurut dia, saat ini, harga pisang terjadi kenaikan akibat tingginya permintaan pasar, seperti pisang ambon dari sebelumnya Rp65.000 naik menjadi Rp80.000/tandan, pisang tanduk semula Rp60.000 kini naik menjadi Rp80.000/tandan, pisang kepok semula Rp50.000 menjadi Rp70.000/tandan.
Begitu pula pisang ketan semula Rp45.000 naik menjadi Rp55.000/tandan, pisang emas dari Rp40.000 naik menjadi Rp50.000/tandan dan pisang apuh dari Rp40.000 naik menjadi Rp65.000/tandan. “Kami menjamin ketersedian pisang melimpah dan mencukupi untuk kebutuhan selama Ramadhan,” pungkasnya.(idr/sep)