TURBULENSI EKONOMI ERA COVID-19!

0 Komentar

Gak usahlah nanti ada survei-survei umat Islam mayoritas tidak salat lagi di masjid selama Ramadan ini. Tidak lagi Jumatan dll. Apa pentingnya survei itu? Menurutku itu kayak gak ada kerjaan. Kita lagi serius hadapi Covid-19, bro! Mau kasih “kesenangan” semu lagi? Janganlah melawak di depan rakyat yang lagi butuh makan saat ini. Gak lucu. Rakyat lagi sensitif.
Rakyat sekarang di bawah lagi berjibaku berjuang, bertahan hidup, dan mungkin lagi terus cari cara agar tetap produktif bisa survive!
Tidak sedikit kawan-kawanku yang semula tiap hari bisa ratusan bahkan jutaan uang masuk dari bisnis kulinernya, restorannya, rumah makannya. Betul-betul gak ada masukan pendapatan. Sedangkan biaya listrik dan gaji karyawan terus berjalan. Ada juga kawanku yang semula travelnya, agennya, bisa keluar masuk mobil angkutannya kini harus berjuang jualan online sembako! Ya sembako, bahkan paketan ikan lele! Apa saja dijual.
Kawan-kawanku yang ngajar: private bahasa, matematika, musik, tukang rias hajatan, tukang sound sistem, usaha rizing pangung, dan pekerjaan informal lain harus juga jualan online! Jualan apa saja, masker, handsanitizer dll. Salahkah mereka? Tidak! Mereka lagi usaha. Mereka terus cari cara untuk bisa bertahan hidup. Sekali lagi rakyat tidak berharap bantuan negara atau pemerintah. Mereka butuh kebijakan dan kepastian tentang mengelola ini semua. Rakyat berharap kepala negara berdiri tegak bersama para punggawanya seirama selesaikan pandemik ini.
Kepastian secara cepat dan tepat dari pusat hingga daerah bahkan desa! Itu saja! (*)

Laman:

1 2
0 Komentar