1. Dodhi Kurniawan Widodo (mahasiswa semester 4, Wakil Gubernur Fakultas Geografi, UMS)
2. Andri Soleh Pambudi (mahasiswa semester 4, Fakultas Geografi UMS)
Covid 19 menyebabkan kekacauan bagi masyarakat Indonesia baik dari segi ekonomi maupun sosial, dalam pengambilan kebijakan oleh pemerintah juga mengalami kekacauan. Saat ini, dari data Kementrian Kesehatan total kasus positif covid-19 yaitu 20.162 orang, sembuh 4.838 orang dan meninggal 1.278 orang per kamis (21/5/2020). Untuk memutus rantai penyebaran covid-19 tersebut, perlu adanya peran pemerintah dan masyarakat yang saling berkolaborasi. Pemerintah mengeluarkan kebijakan mulai dari social / physical distencing, memakai masker ketika keluar rumah, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan larangan untuk tidak mudik. Kita sebagai rakyat yang berada di garis terdepan mencegah penularan penyakit covid-19 seharusnya taat dan disiplin terhadap kebijakan dan himbauan dari pemerintah. Dengan harapan, supaya virus corona segera hilang dari Indonesia dan kondisi akan normal seperti biasanya.
Rendahnya kontribusi masyarakat terhadap himbauan pemerintah membuat peyebaran covid-19 semakin meluas hingga terjadinya transmisi lokal. Masyarakat mengabaikan himbauan mengenai physical distancing dan enggan memakai masker ketika keluar rumah. Masyarakat masih melakukan kegiatan seperti biasa dan menghiraukan adanya virus yang membahayakan nyawanya. Ditambah lagi mendekati bulan hari raya Idul Fitri, banyak masyarakat yang melakukan hilir mudik, hal tersebut salah satu faktor meningkatnya kasus covid-19 di Indonesia.
Penularan covid-19 di Indonesia masih terus mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Bahkan kemarin kasus positif covid-19 di Indonesia yang paling tinggi hampir mencapai angka 1000 orang. Sudah banyak tenaga medis gugur demi memerangi pandemic yang sedang merebak saat ini. Tenaga medis rela berjuang mati – matian demi kesembuhan pasien yang terinfeksi covid-19. Hati mereka sedih menahan rindu, tidak bisa bertemu maupun berkumpul dengan keluarga demi tugas mulianya. Tenaga medis banyak yang terinfeksi covid-19 dan juga kelelahan karena terus meningkatnya kasus positif covif-19 di Indonesia. Delapan jam lamanya memakai alat pelindung diri membuat tenaga medis harus menahaan rasa gerah, bab, bak, susah bernafas dan rela berbuka lebih akhir. Pemerintah, relawan, dan gugus tugas juga sudah bersusah payah untuk mencegah dan memerangi virus yang berbahaya ini. Sebagian masyarakat sudah taat dan disiplin terhadap kebijakan atau himbauan dari pemerintah.