Oleh:
– Nur Rohmah Fitriani, Mahasiswa Fakultas Geografi Semester 4, Universitas Muhammadiyah Surakarta
– Ririn Martika, Mahasiswa Fakultas Geografi Semester 6, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Saat ini dunia tengah disibukkan dengan pencarian vaksin dan berbagai upaya untuk menanggulangi virus corona. Seperti yang kita ketahui sebanyak 213 negara telah terkontaminasi virus tersebut dengan total kasus 5,5 juta jiwa. Indonesia merupakan salah satu Negara yang mengkonfirmasikan hal ini, bahkan tercatat sebagai Negara dengan angka kematian yang cukup tinggi. Bersamaan dengan tibanya hari lebaran, kasus positif di Indonesia terus bertambah. Dikutip dari detik.com tercatat sudah 23.165 total kasus dengan jumlah sembuh 5.877 dan meninggal 1.418 jiwa, sehingga total kasus aktif sebanyak 15.870 kasus per tanggal 26 Mei 2020. Sebelumnya pemerintah mengkonfirmasi jumlah kasus harian mencapai 973 kasus pada 21 Mei 2020. Hal ini merupakan penambahan kasus tertinggi sampai saat ini, bahkan disebutkan bahwa data tersebut merupakan yang tertinggi se-ASEAN.
Perlu kita ketahui Negara tetangga kita sudah berhasil menekan penularan virus corona, dikutip dari Covid-19 dashbord Malaysia saat ini terkonfirmasi kasus sebanyak 7.604 dengan total sembuh 6.041 dan kematian 115, Vietnam terkonfirmasi 327 kasus dengan total sembuh 272 dan kematian 0 kasus, serta Negara-negara ASEAN lain yang mulai turun grafiknya. Bahkan dikutip dari Okezone.com Thailand sudah mulai memproduksi vaksin sendiri dan dalam tahap uji coba. Penekanan penularan dapat terjadi karena aturan pemerintah yang ketat dan rakyat yang patut, sedangkan Indonesia masih sulit akan hal itu. Sehingga disuasana lebaran, sebagian masyarakat Indonesia tetap melakukan mudik lebaran serta berburu baju baru layaknya hari biasa sebelum ada virus corona.
Oleh sebab itu bukan hal yang aneh kalau di penghujung ramadan banyak mall, atau toko-toko pakaian yang ramai dengan masyarakat yang memburu diskon. Pemandangan seperti itu selalu terjadi di setiap tahunnya, walaupun sebagian daerah sudah menjalankan PSBB tetapi masyarakat tidak menghiraukan itu semua. Nyatanya masih banyak yang rela berdesakan dan antri panjang untuk sepotong baju baru. Bahkan tiap tahun rasanya makin tinggi saja intensitas dan antusiasme masyarakat.