Tak Menyerah, Yana Penyandang Disabilitas Jualan Masker

0 Komentar

PURWAKARTA-Yana (40) adalah seorang penyandang disabilitas. Dengan segala keterbatasannya itu, Yana tetap menunjukkan semangatnya yang luar biasa. Terlebih di saat ini pandemi Covid-19 ini.
Keseharian Yana disibukkan dengan berjualan masker. Dirinya berjalan kaki ke sejumlah wilayah di Kabupaten Purwakarta. Terutama ke beberapa pusat keramaian.
Tiga tahun lalu Yana sempat bekerja sebagai kuli bangunan. Saat itu dia tengah memasang atap. Tapi, tak sengaja menyentuh kabel yang memiliki tegangan listrik kuat.
“Karena peristiwa itu kedua tangan saya harus diamputasi karena tersetrum listrik,” kata penyandang disabilitas daksa ini, Selasa (26/5).
Yana tak menyerah pada keadaan. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Yana harus terus bekerja. Hingga beberapa bulan terakhir dirinya berjualan masker.
Dalam sehari, kata Yana, biasanya dirinya mampu menjual 30 masker dari 100 masker yang dijajakannya. Dia banting tulang untuk menjual masker demi menghidupi istri dan lima anaknya yang tinggal di Kelurahan Munjul, Kecamatan Purwakarta.
Lebaran kali ini adalah hari keberuntungannya. Ia mendapatkan berkah yang cukup besar. Bertemu dengan Anggota DPR RI Dedi Mulyadi, yang kebetulan melihat Yana saat berjualan, dan memborong seluruh dagangannya.
“Alhamdulillah kang, seluruh masker saya dibeli sama Pak Dedi dan saya diberi uang Rp2 juta serta sembako,” kata Yana dengan wajah semringah.
Tuturnya, ini rezeki lebaran untuk istri dan kelima anaknya. Dan bisa untuk sedikit menambah modal barang dagangannya.
Sementara itu, Dedi Mulyadi mengaku salut dengan semangat Yana mencari nafkah untuk keluarga kendati dengan kondisi fisik beda dengan orang normal lainnya.
“Apa yang dilakukan oleh Kang Yana ini adalah contoh baik untuk kita semua. Bagaimana kita sama-sama harus bertahan dalam masa krisis seperti ini,” kata mantan Bupati Purwakarta tersebut.
Kang Dedi, panggilan akrab Dedi Mulyadi, juga menambahkan bahwa apa yang terjadi kepada Yana sebagai gambaran bahwa pandemi Covid-1919 ini berdampak bagi semua golongan, termasuk kaum disabilitas.
“Jangan sampai kaum disabilitas ini luput dari perhatian pemerintah. Harus ada program berjangka untuk mereka agar bisa tetap bertahan dan melanjutkan hidup lebih baik walau di tengah pandemi,” ucap Kang Dedi. (add/ysp)

0 Komentar