Dinsos: Akan Diprioritaskan Menerima Bantuan Lagi
SUBANG-Dinas Sosial (Dinsos) Subang mendapat penilaian terbaik se-Indonesia dalam penyaluran bantuan sosial tunai (BST) kepada warga terdampak Covid-19.
Saat ini Dinsos Subang sudah menyalurkan hampir 90 persen BST kepada masyarkat. Namun demikian, pihaknya mendapat pelaporan miring dari 4 daerah. Yaitu ada dugaan pemotongan dana BST. Dinsos langsung menindaklanjuti dan mengancam tidak akan mengusulkan daerah tersebut untuk menerima bantuan lagi.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Subang H. Deden Hendriana M.Pd mengatakan, pihaknya berterimakasih terhadap Pemerintah Pusat karena penyaluran BST di Subang dinilai jadi yang terbaik. “Kita mendapat pemberitahuan bahwasanya untuk penyaluran distribusi BST di Kabupaten Subang merupakan yang terbaik Se-Indonesia,” katanya, Kamis (28/5).
Atas prestasi itu, nantinya Kabupaten Subang akan menjadi role model bagi kabupaten/kota lainnya di Indonesia dalam penyaluaran bantuan. Selain itu, pihaknya juga akan mengajukan tambahan bantuan kepada Kemensos dan akan diprioritaskan. “Bisa jadi ada kemudahan bagi Kabupaten Subang jika ingin mengajukan bantuan. Kita menjadi role model bagi kabupaten/kota lain,” tandasnya.
Kepala Bidang Fakir Dinas Sosial Saeful Arifin menambahkan, BST tahap ke 1 ada 114 ribu penerima dan tahap ke 2 ada 41 ribu. Penerima tersebut diusulkan oleh pihak desa dan juga kelurahan di Kabupaten Subang. Mereka akan mendapatkan BST sebesar Rp600 ribu melalui Kantor Pos ataupun melalui Bank BRI,
Sedangkan mengenai empat daerah yang dilaporkan masyarakat melakukan dugaan pemotongan, pihaknya tengah mendalami. Jika terbukti daerah tersebut tidak akan menerima BST lagi. “Kita juga mendirikan posko pengaduan bantuan sosial. Ada juga masyarakat yang melaporkan dugaan pemotongan. Kita tindak lanjuti dan jika terbukti kita ancam tidak akan diusulkan lagi untuk menerima bantuan,” paparnya.
Kepala Seksi Penanganan Fakir Miskin Deni Wiryanto mengatakan, pihaknya juga sudah mendata bantuan sosial terdampak covid mulai dari Bantuan Gubernur sebesar Rp500 ribu berupa sembako dan uang tunai, sudah disalurkan untuk DTKS sebanyak 75 ribu penerima. Sedangkan non DTKS sebanyak 37 ribu penerima. Bantuan sosial dari APBD Kabupaten kepada 39 ribuan penerima.